PARBOABOA,
Pematangsiantar – Kecelakaan maut yang terjadi si jalan
Siantar-Parapat tepatnya di depan Kilang Padi Simarimbun, pada (09/08) sekitar
jam 9 pagi mengakibatkan Katimun (62) harus meregang nyawa setelah berjuang di
Rumah Sakit Vita Insani selama beberapa jam.
Sebelumnya Katimun dievakuasi dalam keadan tak sadarkan
diri pasca kecelakaan maut yang dialaminya pada Senin (9/8/21) pukul 09.00
pagi. Dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Vita insani dan meninggal sekitar
pukul 17.00 WIB.
Seperti diberitakan sebelumnya, Katimun yang mengendarai
sepedamotor membonceng istrinya hendak menuju kota Pemtangsiantar.
Di jalan parapat KM 5,5 Katimun hendak menyalip truk
kontainer didepannya, tetapi naas dialami karena sepedamotornya tersengol oleh
sebuah mobil minibus yang juga ingin menyalib truk dari sebelah kanan.
Akibatnya sepedamotor yang dikendarai Katimun oleng dan terjatuh ke bawah
kolong truk kontainer.
Istri Katimun, Juminah (60) tewas seketika di tempat
kejadian. Sementara Katimun dalam keadaan koma dilarikan ke Rumah Sakit vita
Insani.
"Korban yang merupakan sepasang suami istri, terjatuh
dari sepedamotor yang dikendarai usai bersenggolan dengan mobil minibus yang
sama-sama berusaha mendahului truk di depannya," ujar Kasubbag Humas
Polres Pematangsiantar, AKP Rusdi Yahya, Senin (9/8/2021).
Ditempat terspisah, Ponakan dari Katimun dan Juminah yang
bernama Bagus mengatakan bahwa Katimun dan Juminah merupakan sosok uwak (paman
atau bibi) yang baik dan mudah bergaul dengan siapa saja karena sifatnya yang
ramah. Dirinya tak menyangka kalau
uwaknya itu harus meninggal dengan cara tragis seperti ini.
"Ibu Juminah sudah dikebumikan pukul 15.00 (09/08),
sedangkan jenazah bapak Katimun sampai dirumah langsung dikuburkan setelah
dimandikan dan dishalatkan dulu. Kami merasa sangat kehilangan karena kedua uwak
kami itu orang baik, ramah, suka bergaul," kata Bagus saat ditanya awak
media.