PARBOABOA, Tebingtinggi - Masalah akan kelangkahan minyak goreng belum juga stabil di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di Sumatera Utara (Sumut).
Tim Polres dan Dinas Perdagangan Kota Tebingtinggi telah melakukan monitoring harga dan ketersediaan khususnya minyak goreng curah di pasar tradisional Tebing Tinggi pada hari ini, Sabtu (26/3/2022) dan hasilnya minyak goreng curah di pasar tersebut mulai menghilang.
Hal ini ditandai dengan beberapa kios dipasar tradisional yang tidak lagi menjual minyak goreng curah karena sulit mendapat pasokan jika ada dengan jumlah terbatas seharga Rp14.500 - Rp15.000/liter dijual ke masyarakat Rp15.000 - Rp15.500/liter.
Seorang pedagang eceran di pasar gambir mengatakan, ia tak lagi menjual minyak goreng kemasan karena harganya tidak terjangkau masyarakat awam karena rata-rata diatas Rp24.000/liter.
Harga minyak goreng curah dipasar-pasar tradisional yang ada di Tebingtinggi meskipun bervariasi berada pada harga terendah Rp14.500 dan tertinggi Rp15.000/liter.
Sementara minyak goreng kemasan berbagai merek yang umumnya di jual di pasar modern dengan harga terendah Rp 24.000 sampai harga tertinggi Rp 25.500/liter.
Para pedagang eceran berharap kiranya Pemerintah dapat mengatasi kondisi ketersediaan minyak goreng sekaligus mengendalikan harganya. Karena melonjaknya harga minyak goreng ini bukan hanya mempersulit konsumen saja, tetapi juga pedagang eceran.