PARBOABOA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo akan ikut meramaikan pasar Non-Fungible Token (NFT) dengan menjual tiga buah video kecelakaan dirinya bersama Sean Gelael di marketplace OpenSea.
Masing-masing video rencananya akan dijual dengan harga 5 Ethereum. 1 Ethereum saat ini senilai dengan 2.840 US Dolar atau jika dirupiahkan sekitar Rp 40,8 juta.
Seluruh hasil penjualannya, baik yang didapat dari penjualan perdana maupun dari royalti setiap kali video tersebut nantinya diperjualbelikan kembali oleh para pihak lainnya. Bamsoet juga akan sumbangkan untuk pembangunan masjid.
“Bagaimana dan kapan kepastian penjualan perdananya dimulai, tunggu tanggal mainnya," ujar Bamsoet usai Ngobrol Santai (Ngobras) bersama Advisor to SE Asian Web3 and NFT Project Ihsan Fadhlur Rahman, di Jakarta, Sabtu (5/2/22).
Diketahui, video kecelakaan tersebut terjadi saat dirinya bersama Sean sedang mengikuti ajang Kejurnas Meikarta Sprint Rally di Sirkuit Meikarta pada November 2021.
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan alasannya ikut meramaikan pasar NFT juga untuk mendorong generasi muda agar turut aktif memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang menunjang sektor ekonomi digital.
"Sebagai gambaran, analitik kripto Dune Analytics melaporkan total nilai volume perdagangan NFT di blockchain Ethereum OpenSea pada Januari 2022 saja sudah mencapai US$3,85 miliar atau setara Rp55,4 triliun. Paling tinggi sepanjang sejarah keberadaan NFT," tutur dia.
Menurutnya, selain menggalang donasi pembangunan rumah ibadah, langkah tersebut juga bertujuan untuk meramaikan pasar NFT. Serta langkah ini juga untuk mendorong generasi muda agar aktif memanfaatkan teknologi yang dapat menunjang sektor ekonomi digital.
Mengingat perkembangan NFT di dunia semakin meningkat. Berbagai pihak, dari mulai generasi junior hingga senior harus bisa beradaptasi. Jika tidak, bukan hanya akan ketinggalan zaman, melainkan juga akan tergilas roda ekonomi digital.
Seperti diketahui, NFT adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain (buku besar digital) yang mendukung Ethereum, Bitcoin dan aset kripto lainnya untuk merekam transaksi di dalamnya. NFT akan mewakilkan barang berharga yang unik dengan nilai tukar yang tidak bisa diganti.
Barang yang bisa dijadikan sebagai aset NFT dapat berupa foto, video, aset game, musik, dokumen dan lain-lainnya. Harga jual yang didapatkan tergantung dari faktor subjektif, seperti kreativitas, kualitas aset hingga reputasi si pemilik.
NFT belakangan makin ramai diperbincangkan menyusul kesuksesan Ghozali meraup rupiah berkat NFT. Sultan Gustaf al Ghozali alias Ghozali Everyday beberapa waktu lalu viral usai penjualan foto swafoto (selfie) dalam bentuk NFT. Ia pun meraup cuan hingga Rp1,5 miliar.
Ghozali menjual hasil swafotonya melalui marketplace OpenSea. Foto pun diunggah sejak awal Desember 2021.
Dirinya mengira fotonya tidak akan dibeli meski dibanderol dengan harga hanya 3 US Dollar. Namun, ia keliru. Popularitas Ghozali Everyday makin menanjak dan berimbas pada harga foto. Harga termurah untuk foto Ghozali saja kini menembus Rp14 juta atau setara 0,3 ETH.
Kesuksesan itu memancing sebagian warganet turut cari aji mumpung. Data KTP hingga lemari pun dijual. Bahkan, beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan karena netizen beramai-ramai menjual peralatan rumah tangga seperti panci dalam bentuk NFT.