PARBOABOA, Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Perwakilan Republik Indonesia (MPR RI) lainnya bertemu dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto dalam rangka membahas sejumlah permasalahan bangsa, hingga evaluasi sistem demokrasi di Indonesia, yakni pemilu dan pilkada.
"Pertemuan kami adalah intinya menyamakan persepsi tentang masalah-masalah bangsa yang ada dan kita harus siap dengan persoalan krisis global yang menyangkut pangan, energi, dan keuangan. Kita juga bicara sistem demokrasi, apa kita sepakat demokrasi pasca reformasi perlu kita kaji," kata Bamsoet di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2022).
Bamsoet menilai, kasus korupsi di Indonesia semakin merajalela. Bamsoet menyebut, pihaknya dan Wantimpres akan mengkaji sistem yang saat ini masih berjalan dengan peningkatan tindakan korupsi.
"Kita lihat ada kecenderungan yang perlu kita waspadai apabila sistem demokrasi tetap kita biarkan. Karena semangat kita berantas dan mengurangi korupsi apa iya kalau demokrasi hari ini mampu menekan perilaku korupsi yang semakin meningkat," jelas Bamsoet.
"Saya yakin tidak cukup. 5 lembaga KPK pun saya yakin tidak mampu berantas korupsi kalau sistem demokrasi tidak kita evaluasi," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Wantimpres Wiranto menilai banyak hal yang perlu diantisipasi oleh pemerintah. Hal itu, jelas Wiranto, untuk menghadapi krisis global yang terjadi.
"Kami sebagai bagian dari pemerintahan pada posisi berikan nasihat dan pertimbangan ke presiden. Tentu dalam hadapi krisis global baik keuangan, keamanan, pangan, energi, maka banyak hal yang perlu kita antisipasi," kata Wiranto.
Selain itu, ia menilai pertemuan dengan pimpinan MPR hari ini sangat penting untuk menyatukan frekuensi dengan Wantimpres. Menurutnya, pembahasan kali ini menyangkut terkait persiapan Wantimpres sesuai dengan keinginan Jokowi.
"Perbincangan kita juga banyak menyangkut persiapan kita sebagai bangsa untuk sikapi itu sesuai keinginan presiden bahwa harus kita hadapi bersama, hadapi krisis unpredictable," kata wiranto.