PARBOABOA - Menjelajahi alam dengan berjalan kaki bisanya disebut dengan hiking, tetapi sebagian lainnya mengenalnya dengan istilah trekking. Lalu, mana sebenarnya istilah yang tepat?
Hiking dan trekking adalah kegiatan rekreasi di luar ruangan yang cukup banyak peminatnya. Kegiatan ini pastinya akan membuat pikiran lebih rileks dan terhindar dari stres.
Namun, beberapa orang masih kerap mengira hiking dan trekking adalah dua hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan.
Nah, berikut penjelasan mengenai trekking dan apa perbedaannya dengan hiking. Yuk, simak sampai selesai!
Apa Itu Trekking?
ketgamb ilustrasi trekking (Foto: Parboaboa) #end
Trekking adalah kegiatan rekreasi yang melibatkan perjalanan jarak jauh di alam terbuka, biasanya melibatkan perjalanan ke daerah pegunungan atau dataran tinggi yang belum dihuni.
Aktivitas ini melibatkan berjalan kaki atau hiking untuk mencapai tujuan tertentu, seperti puncak gunung, dan seringkali melibatkan perjalanan melalui medan yang beragam dan berbagai kondisi cuaca.
Trekking biasanya dilakukan untuk menikmati keindahan alam, mengeksplorasi lingkungan alam, dan mendapatkan pengalaman petualangan.
Trecker biasanya sering membawa peralatan seperti ransel, tenda, peralatan memasak, dan peralatan lain yang diperlukan untuk bertahan hidup di alam terbuka.
Trekking dapat menjadi aktivitas fisik yang menuntut, tergantung pada rute dan kondisi alam yang dihadapi.
Selain mendapatkan kebugaran fisik, trekking juga dapat memberikan pengalaman spiritual dan mental, karena seringkali melibatkan isolasi dari lingkungan perkotaan dan kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari Kegiatan Trekking
ketgamb ilustrasi trekking (Foto: Parboaboa) #end
Meski termasuk perjalanan yang tangguh, faktanya ada banyak orang yang masih mau melakukan trekking.
Sebenarnya tidak heran mengapa banyak orang tetap memilih melakukan trekking adalah karena manfaat yang diberikan juga berdampak bagi kesehatan tubuh dan jiwa.
Masih gak percaya? Coba perhatikan benefit lainnya di bawah ini.
1. Meningkatkan Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan
Berjalan membuat seluruh otot bergerak sehingga akhirnya dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Percaya atau tidak rasa sakit yang biasanya muncul akibat terlalu lama duduk bisa sembuh. Selain itu tulang dan otot tubuhmu juga akan lebih kuat dari sebelumnya.
Awal-awal melakukan trekking pasti akan sangat menyakitkan karena seluruh tubuh dipaksa berjalan untuk waktu yang lama.
Tetapi setelah beberapa kali melakukan trekking kamu akan merasakan dampak kesehatan yang lebih baik.
2. Membantu Menjaga Kondisi Organ dalam Lebih Sehat
Tidak hanya otot dan tulang, organ-organ dalam tubuhmu juga ikut terpacu selama melakukan trekking. Jantungmu akan dipaksa untuk bekerja lebih keras agar oksigen bisa terpompa ke seluruh bagian tubuh.
Dampaknya juga akan terasa ke bagian metabolisme sekaligus peredaran darah yang lebih lancar. Istilahnya saat tubuh bergerak, organ dalam juga akan bekerja.
3. Mendapatkan Koneksi Baru
Ada banyak orang yang melakukan trekking adalah seorang diri lalu bertemu dengan teman baru dalam perjalanan. Keadaan seperti ini tentu membuat kamu jadi punya koneksi dan relasi baru.
Kamu tidak pernah tahu siapa yang sedang melakukan trekking, bisa saja orang yang ditemui adalah pejabat penting atau pebisnis.
Kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk terus berelasi serta membuka peluang-peluang baru pada masa depan.
4. Menambahkan Kemampuan Bersosialisasi
Orang-orang yang kamu temui saat trekking pastinya berbeda-beda. Jika awalnya kamu merasa malu atau tidak berani berbicara maka situasi dalam trekking adalah dapat mendorong kemampuan bersosialisasi.
Mau tidak mau kamu jadi harus berkenalan, berbincang, dan mengandalkan satu sama lain. Di sisi lain bahkan kamu bisa membangun pertemanan baru yang lebih baik. Tidak ada yang tahu kalau orang yang kamu temui bisa menjadi teman hidup atau keluarga baru.
5. Efektif Mengurangi Stres
Dalam suatu penelitian oleh spesialis makanan dan nutrisi Dakota State University, dirinya menyebutkan bahwa berjalan kaki dapat melepaskan endorfin yang akan membuat manusia menjadi lebih rileks.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa mood seseorang ketika berjalan kaki dapat naik dan membuatnya merasakan kesenangan.
Mereka yang sering melakukan trekking sudah menyadari hal ini sehingga terus melanjutkannya demi mengurangi rasa stres yang sedang dialami. Tidak sedikit juga dari mereka yang mendapatkan inspirasi ketika melakukan trekking.
Perbedaan Trekking dan Hiking
ketgamb ilustrasi trekking (Foto: Parboaboa) #end
Kamu perlu memahami bahwa trekking diartikan sebagai perjalanan jauh atau sulit, terutama dengan berjalan kaki. Sedangkan hiking berjalan jauh untuk tujuan mencari kesenangan.
Sekilas memang mirip, tetapi kamu dapat membedakan dari durasinya.Trekking biasanya berlangsung setidaknya dua hari dan bahkan berbulan-bulan.
Tujuannya tidak hanya untuk kesenangan dan mencapai tujuan tertentu, tetapi lebih menikmati perjalanan ribuan kilometer selama trekking. Sedangkan hiking, memiliki durasi yang lebih pendek, mulai beberapa jam hingga seharian.
Hiking juga dapat menjadi perjalanan dua hari semalam, tapi tidak memakan waktu berhari-hari seperti trekking.
Durasi trekking yang lebih lama dapat disebabkan oleh medan yang dilalui. Perjalanan saat trekking tidak selalu menggunakan jalur yang sering dilalui maupun telah ditandai.
Kerap kali mereka menjelajah atau bahkan membuka jalur baru di gunung, pantai, hutan, dan masih banyak lagi.
Dengan begitu, trekker cenderung lebih leluasa dengan cara unik mereka menikmati alam yang belum tersentuh. Selain tingkat kesulitannya, jarak yang ditempuh untuk trekking sekitar 50 km hingga 1.000 km.
Berbeda lagi dengan hiking yang sering menggunakan jalur yang telah ditandai. Hiking menjadi perjalanan yang lebih menyenangkan dan tidak terlalu menegangkan dibandingkan trekking. Jaraknya pun lebih dekat, sekitar 30 km dan gak lebih dari 100 km.
Hiker dapat memanfaatkan tempat pemberhentian yang telah disediakan. Karena jalur yang dilalui telah dibuka untuk umum, sehingga mudah menemukan pos peristirahatan.
Jika harus bermalam, biasanya juga tersedia petunjuk atau tempat yang cukup aman untuk mendirikan tenda.
Berbeda dengan trekker yang berfokus pada tujuan tertentu. Biasanya tidak melalui jalur yang sama saat berangkat dan pulang.
Dengan begitu, mereka cenderung memanfaatkan berbagai akomodasi di sepanjang rute trekking dan menyesuaikan dengan kondisi cuaca.
Itulah tadi penjelasan mengenai apa itu trekking dan perbedaannya dengan hiking. Jadi, kamu tertarik mencoba yang mana duluan?
Editor: Wanovy