PARBOABOA – Juventus telah dikeluarkan dari Europa Conference League oleh UEFA. Si Nyonya Tua kehilangan kesempatan untuk bermain di kompetisi kasta ketiga di Eropa tersebut karena terbukti melakukan pelanggaran finansial.
Pelanggaran yang dilakukan oleh Juve melanggar peraturan UEFA dan menolak perjanjian penyelesaian yang telah ditandatangani pada Agustus 2022.
Akibatnya, Fiorentina, yang berada di peringkat kedelapan di Serie A, satu tingkat di bawah tim asuhan Max Allegri, akan menggantikan posisi Juve dan mendapatkan kesempatan untuk bermain di Europa Conference League.
Selain dikeluarkan dari kompetisi, UEFA juga menjatuhkan denda sebesar £17,14 juta kepada Juventus.
Meski begitu, Juve dapat membayar setengah dari denda tersebut jika catatan keuangan klub sesuai dengan peraturan UEFA selama tiga tahun ke depan.
Meskipun Juventus tidak setuju dengan keputusan UEFA, petinggi klub mengumumkan bahwa mereka tidak akan menentang keputusan tersebut.
Tidak Akan Mengajukan Banding
Presiden Gianluca Ferrero dengan tegas menyatakan bahwa Juventus tidak akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
"Kami mungkin tidak sependapat dengan interpretasi yang diberikan atas pembelaan kami, dan kami tetap yakin akan keabsahan tindakan kami dan validitas argumen kami. Namun, kami telah memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan ini," katanya.
Juve telah melewati 12 bulan yang penuh tantangan. Presiden sebelumnya, Andrea Agnelli, bersama dengan beberapa anggota dewan lainnya, mengundurkan diri setelah terlibat dalam pelanggaran aturan, yang menyebabkan pengurangan poin bagi klub.
Persiapan Tim
Ferrero mengakui bahwa mengajukan banding tidak akan berguna dan justru bisa berdampak buruk pada persiapan tim.
"Kami lebih memilih untuk mengakhiri periode ketidakpastian dan memberikan kepastian kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal mengenai partisipasi klub dalam kompetisi internasional di masa depan," tambahnya.
"Mengajukan banding akan menimbulkan ketidakpastian terkait partisipasi kami di Liga Champions 2024/25. Meskipun keputusan ini menyakitkan, kami sekarang dapat fokus menghadapi musim baru dengan tekad yang kuat."