PARBOABOA – Penampilan Timnas Uruguay di Piala Dunia 2010 sangat menarik. Uruguay bisa melaju hingga babak semifinal. Namun, mereka bukan hanya mencatatkan prestasi tetapi juga kontroversi.
Uruguay bisa dibilang menjadi tim bertabur bintang di Piala Dunia 2010. Di lini serang, La Celeste mempunyai striker haus gol yang ada pada diri Edinson Cavani, Luis Suarez, serta Diego Forlan.
Ketika itu tim juga memiliki sosok pelatih Oscar Tabarez, yang begitu mahir meramu strategi dan punya banyak pengalaman. Dengan racikan ala Tabarez, La Celeste bahkan menjadi tim dengan produktivitas terbaik nomor tiga pada gelaran Piala Dunia 2010.
Total Timnas Uruguay berhasil membuat 11 gol pada turnamen yang bergulir di Afrika Selatan tersebut. Ketajaman Luis Suarez dan kawan-kawan hanya berada di bawah Timnas Jerman (16 gol) dan Timnas Belanda (12).
Tidak ayal, pada ajang tersebut Uruguay finis di peringkat empat. Mereka hanya berada di bawah Timnas Spanyol yang ketika itu keluar menjadi juara , lalu runner-up Timnas Belanda, dan Timnas Jerman. Berikut beberapa catatan Timnas Uruguay selama berjuang pada ajang Piala Dunia 2010.
Tanpa Kebobolan Selama Penyisihan Grup
Uruguay mencatat prestasi begitu mentereng saat berlaga di fase grup Piala Dunia 2010. Skuat asuhan Oscar Tabarez pada waktu itu mencatatkan prestasi menjadi negara yang tidak pernah kebobolan gol selama babak penyisihan grup.
Dilansir dari situs resmi FIFA, sebelum Uruguay sudah ada beberapa negara lain yang menorehkan prestasi tersebut. Argentina merupakan negara pertama yang tidak membiarkan gawang mereka kebobolan oleh sang lawan, di fase penyisihan grup pada ajang Piala Dunia 1998. Selanjutnya terdapat Swiss di Piala Dunia (2006) serta Portugal (2010).
Uruguay menorehkan catatan tanpa kebobolan sebanyak dua kali pada babak penyisihan grup di ajang Piala Dunia. La Celeste mampu menjaga clean sheet dengan tidak kebobolan satu pun gol pada tiga pertandingan pada Piala Dunia 2010 serta 2018.
Sikap Kontroversi Luis Suarez
Ghana secara menyakitkan harus tersingkir dari Piala Dunia akibat sikap kontroversi dari Luis Suarez. Mereka sempat dua kali berada di atas angin buat melaju ke babak semifinal dan membuat sejarah menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak empat besar .
Duel berlangsung menarik hingga menit akhir babak tambahan waktu. Ketika skor masih sama kuat 1-1, sebuah momen yang tidak akan terlupakan pun terjadi menjelang laga usai.
Ghana menerima peluang emas buat menyingkirkan Uruguay. Pada saat yang bersamaan, Suarez melakukan pelanggaran di kotak penalti, menghalau bola sundulan Dominic Adiyiah menggunakan tangannya.
Pemain Ghana pun protes, dan sebagian juga bersorak karena wasit Olegario Benquerenca mengeluarkan kartu merah buat Suarez, sekaligus memberikan tendangan penalti.
Sayangnya, Asamoah Gyan yang saat itu sebagai algojo penalti gagal melaksanakan tugasnya dengan baik. Tendangan Gyan membentur mistar ketika itu.
Diego Forlan Menjadi Pemain Terbaik
Diego Forlan sudah mengemas lima gol sepanjang turnamen atau sebagai top skor bersama David Villa, Wesley Sneijder, dan Thomas Muller. Gol-gol yang dihasilkannya terbilang spaktakuler.
Forlan yang tampil apik berama Uruguay berhak atas Penghargaa Bola Emas sehabis mendapatkan dukungan 23,4 %. Pemilihan sedianya dilakukan secara voting dengan mengumpulkan suara dari awak media internasional.
Lantaran pertimbangan ini, serta perolehan suara terbanyak, penyerang Atletico Madrid itu pun dinobatkan sebagai pemain terbaik serta berhak meraih penghargaan Bola Emas.
Forlan pun menjadi pemain Uruguay kedua yang meraih penghargaan ini. Sebelumnya, legenda sepakbola Uruguay Jose Nasazzi juga sempat dinobatkan sebagai yang terbaik di turnamen Piala Dunia 1930, meski buat catatan ini masih wajib diverifikasi mengingat FIFA baru mencatat secara resmi penghargaan ini mulai Piala Dunia 1982.