PARBOABOA, Sentul - Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) periode 2021-2026.
Ini merupakan hasil Kongres VI BM PAN yang digelar di Hotel Aston, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Selasa (22/2) malam.
"Tepat hari Rabu 23 Februari 2022 pukul 01.51 Sigit Purnomo Said ditetapkan sebagai Ketua Formatur yang juga Ketua Umum BM PAN Periode 2021- 2026," kata Ketua Steering Committee Kongres VI BM PAN, Achmad Qayyimel Alofi melalui keterangan tertulis, Rabu (23/2).
Ketua SC Kongres VI, Achmad Qayyimel mengatakan bahwa pukul 23.50 WIB kemarin, pihaknya telah menetapkan empat calon Ketua Formatur yang juga Calon Ketum BM PAN. Mereka adalah Sigit Purnomo Said ( Pasha Ungu), Mitra Fakhruddin, Riyan Hidayat dan Slamet Ariyadi.
"Sidang kemudian diskors untuk memberikan kesempatan bagi keempat calon Ketua Formatur melakukan musyawarah," ujar Achmad.
Setelah sidang dibuka kembali, para kandidat Ketua Formatur kemudian diberikan waktu untuk menyampaikan hasil-hasil rapat formatur. Musyawarah tersebut turut didampingi oleh para mantan Ketum BM Periode sebelumnnya, yakni Yandri Susanto, Ahmad Riski Sadiq dan Ahmad Yohan.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas yang juga hadir dalam kongres tersebut meminta seluruh kader BM PAN untuk menyatukan barisan serta bergerak dengan satu visi dan tujuan yang sama.
Menurutnya, seluruh kader BM PAN harus berjuang membela nilai-nilai yang telah ditetapkan PAN selama ini.
"Karena Anda semua ini dalam barisan, dipersatukan oleh tujuan, maka visi dan tujuan bersama menjadi sangat penting. Pahami itu. Kita ini berjuang dalam politik dengan nilai, memperjuangkan nilai, maka pegang itu baik-baik. Kader BM PAN mesti berjuang membela nilai-nilai yang sesuai dengan platform yang sudah ditetapkan partai," Ujar Zulhas.
Tak lupa, ia mengingatkan bahwa PAN merupakan partai berpaham nasionalis dan religius yang berdasarkan moral agama dengan sifat terbuka, inklusif, dan berjuang untuk segenap masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu.
"Itu pula yang harus dipegang dan diperjuangkan oleh BM PAN," ujar Zulhas.