25 Contoh Makanan Fermentasi yang Populer dari Berbagai Belahan Dunia

Contoh makanan fermentasi di dunia (Foto: Pixabay/@brenkee)

PARBOABOA – Fermentasi adalah salah satu teknik kuno yang prosesnya melibatkan bakteri atau mikroorganisme untuk memecah komponen makanan menjadi produk lain.

Perubahan sifat dan senyawa baru ini merupakan hasil dari proses bioteknologi konvensional. Makanan fermentasi memiliki aroma dan rasa yang khas.

Tak hanya itu, produk hasil fermentasi juga bermanfaat untuk kesehatan usus dan menumbuhkan bakteri baik.

Bakteri aktif seperti ragi membuat produk hasil fermentasi menjadi sumber vitamin A, vitamin K, vitamin B12, lisin, niasin, dan metionin.

Hampir semua makanan bisa difermentasi, mulai dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, ikan, daging, susu, hingga ikan.

Dalam prosesnya dapat menerapkan beragam metode fermentasi, namun yang paling umum adalah melalui proses pengeringan dan penggaraman.

Lantas, apa saja contoh makanan fermentasi yang populer dari berbagai belahan dunia? Yuk, simak beberapa rekomendasinya berikut ini!

1. Kimchi

(Foto: Pixabay/@withplex)

Makanan fermentasi Korea ini adalah hasil fermentasi sayuran, biasanya kubis atau lobak yang menggunakan asam laktat, dengan tambahan bumbu seperti cabai, bawang putih, dan jahe. Kimchi memiliki rasa pedas, asam, dan gurih.

2. Tempe

(Foto: Pinterest/@johanes widjaya)

Fermentasi tempe adalah suatu proses biokimia di mana biji kedelai atau bahan baku lainnya mengalami transformasi oleh jamur Rhizopus oligosporus.

Proses ini memberikan tempe tekstur yang padat, rasa yang khas, serta nilai gizi yang tinggi. Tempe bukan hanya lezat, tetapi juga merupakan sumber protein yang baik dan mengandung nutrisi penting lainnya.

Proses fermentasi yang diciptakan oleh Rhizopus oligosporus juga menghasilkan enzim-enzim yang meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam biji kedelai.

3. Tape

Tape ialah makanan fermentasi tradisional yang terbuat dari berbagai karbohidrat, seperti singkong, ketan dan yang lainnya.

Fermentasi tape menggunakan cara tradisional dengan menggunakan ragi dan bakteri asam laktat, hingga menghasilkan produk yang memiliki cita rasa unik dan memiliki kandungan alkohol yang rendah.

Tape merupakan salah satu makanan fermentasi Indonesia yang dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dan tinggi nutrisi.

4. Miso

(Foto: Pinterest/@Hoelangkoken)

Fermentasi miso adalah suatu proses tradisional Jepang yang dihasilkan melalui fermentasi kedelai atau bahan baku lainnya dengan bantuan jamur Aspergillus oryzae dan bakteri asam laktat.

Miso merupakan bumbu umum dalam masakan Jepang dan dapat digunakan untuk membuat sup, saus, atau bumbu pada berbagai hidangan.

Bumbu yang dihasilkan dapat memiliki berbagai variasi rasa, mulai dari yang manis hingga yang asin, tergantung pada jenis bahan baku dan lamanya fermentasi.

Miso juga dianggap sebagai sumber nutrisi yang baik, terutama karena mengandung asam amino, enzim, dan probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan.

5. Keju

(Foto: Pinterest/@mariya_m)

Proses fermentasi susu oleh bakteri asam laktat dan ragi menghasilkan berbagai jenis keju dengan rasa dan aroma yang beragam. Bakteri asam laktat ditambahkan ke dalam susu untuk memulai proses fermentasi.

Bakteri ini mengubah laktosa menjadi asam laktat, yang memberikan rasa asam pada keju. Keju merupakan makanan fermentasi di dunia yang kian populer dan banyak diminati.

6. Acar

Acar merupakan salah satu contoh makanan fermentasi Indonesia yang cukup populer dan cocok dijadikan pendamping makanan yang segar.

Fermentasi acar adalah proses biokimia di mana sayuran, seperti mentimun, wortel, paprika, atau kol, diawetkan dengan bantuan bakteri asam laktat. Proses tersebut membuat acar berwarna lebih cerah dan kaya nutrisi.

Tak hanya itu, acar juga mengandung probiotik yang bermanfaat bagi pencernaan. Proses fermentasi juga meningkatkan kandungan vitamin dan nutrisi tertentu dalam sayuran.

7. Natto

(Foto: Pixabay/@HuiOng)

Fermentasi natto adalah suatu proses tradisional Jepang di mana kedelai difermentasi oleh bakteri Bacillus subtilis var.natto.

Natto merupakan makanan yang memiliki tekstur kenyal, aroma khas, dan sering disajikan bersama nasi sebagai hidangan sarapan atau makanan cemilan.

Natto dikenal karena rasa dan aroma yang unik, serta kandungan nutrisinya yang tinggi. Natto merupakan sumber protein, serat, dan probiotik yang baik.

8. Oncom

Oncom adalah salah satu makanan fermentasi yang mudah dibuat. Makanan khas Indonesia ini cukup populer dan banyak diminati.

Olahan makanan tradisional yang satu ini dihasilkan melalui proses fermentasi kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu dengan kapang oncom (Neurospora sitophila). Hasil fermentasi tersebut memberikan rasa, aroma, dan warna yang unik dan bikin nagih.

9. Peuyeum

Peyeum merupakan hasil fermentasi singkong yang memiliki tekstur lebih padat dan kering dibandingkan tape.

Proses fermentasi makanan ini melibatkan penggunaan ragi yang dikenal sebagai Saccharomyces cerevisiae.

Peyeum biasanya memiliki rasa yang manis, sedikit asam, dan kadang-kadang sedikit berbau beralkohol. Makanan ini sering digunakan di berbagai hidangan makanan tradisional di beberapa daerah di Indonesia.

10. Tauco

(Foto: Youtube/@MaulanaSangPenyuluh)

Makanan fermentasi yang terakhir adalah Tauco. Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine max) yang telah direbus, dihaluskan, dan diaduk dengan tepung terigu.

Proses fermentasi tauco dilakukan dengan merendamnya dalam air garam, lalu mengeringkannya di bawah terik matahari selama beberapa minggu sampai tercium aroma khas tauco atau hingga rendamannya berubah warna menjadi coklat kemerahan.

11. Cheonggukjang

(Foto: Pinterest/@KoreaNoah)

Cheonggukjang adalah makanan tradisional Korea yang terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan bantuan bakteri Bacillus subtilis. Makanan ini memiliki aroma yang kuat dan rasa yang khas.

12. Nem chua

Nem chua adalah makanan tradisional Vietnam yang merupakan salah satu jenis makanan fermentasi. Nem chua dibiarkan mengalami proses fermentasi selama beberapa hari.

Proses ini dilakukan oleh bakteri asam laktat yang menghasilkan rasa asam khas dan berkontribusi pada daya simpan makanan.

13. Douchi

(Foto: Instagram/@terkenangrasa)

Douchi atau kedelai hitam asin adalah salah satu jenis makanan fermentasi yang berasal dari Tiongkok.

Campuran kedelai hitam dan garam dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi selama beberapa minggu atau bulan. Proses ini melibatkan aksi bakteri dan ragi yang hadir secara alami pada kedelai hitam.

14. Tape ketan

Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras ketan yang difermentasi.

Beras ketan yang sudah dimasak kemudian dibalut dengan daun pisang atau daun kelapa dan dibiarkan mengalami proses fermentasi selama beberapa hari. Proses ini melibatkan aksi ragi alami yang ada di udara.

15. Roti Sourdough

(Foto: Pinterest/@trisaKarokowe)

Sourdough adalah jenis roti yang dihasilkan melalui proses fermentasi alami menggunakan kultur bakteri asam laktat dan ragi liar.

Roti sourdough bukan hanya sekadar roti, tetapi juga mewakili ilmu fermentasi yang telah diterapkan secara tradisional untuk menghasilkan roti dengan rasa dan tekstur yang istimewa.

16. Curtido

Curtido adalah sebuah hidangan asal El Salvador yang merupakan jenis makanan fermentasi. Ini adalah varian coleslaw yang disajikan dalam hidangan khas Amerika Tengah, biasanya sebagai lauk pendamping.

17. Gari

(Foto: Pinterest/@Theafrican)

Gari adalah salah satu produk fermentasi yang berasal dari ubi kayu (cassava), bukan ubi jalar.   Serat ubi kayu yang sudah diperas dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi selama beberapa hari.

Proses ini melibatkan aksi bakteri asam laktat yang mengubah karbohidrat dalam ubi kayu menjadi asam laktat, sehingga menghasilkan tekstur dan rasa yang khas pada Gari.

18. Gethuk

(Foto: Pinterest/@LilyIswari)

Gethuk adalah hidangan tradisional Indonesia yang terbuat dari ketela rambat atau ubi kayu yang difermentasi.

Tepung yang dihasilkan dari ketela rambat atau ubi kayu tersebut kemudian dibiarkan mengalami proses fermentasi selama beberapa hari. Proses fermentasi ini dapat melibatkan bakteri asam laktat dan ragi alami yang ada pada ubi kayu.

19. Kue Idli

Idli adalah hidangan tradisional India yang berasal dari selatan India. Idli terbuat dari adonan yang terdiri dari campuran tepung beras dan tepung lentil hitam yang telah difermentasi.

20. Dhokla

(Foto: Pinterest/@Hungryfoodie)

Dhokla adalah hidangan tradisional India yang berasal dari wilayah Gujarat. Ini adalah makanan yang lezat dan mudah dikenali, terutama sebagai camilan atau sarapan.

Dhokla terbuat dari adonan yang terdiri dari tepung gram (tepung kacang kuda) dan diproses melalui fermentasi.

21. Injera

Injera adalah roti tipis yang berasal dari wilayah Ethiopia dan Eritrea di Afrika Timur yang dibuat dengan menerapkan proses fermentasi.

Roti khas Ethiopia ini terbuat dari adonan tepung sorgum, gandum, atau tef. Proses fermentasinya memberikan injera rasa yang unik dan tekstur yang berongga.

22. Furundu atau ogiri

(Foto: Pinterest/@lilliannke)

Furundu atau ogiri adalah bahan makanan fermentasi yang umumnya digunakan di beberapa wilayah di Nigeria.

Ogiri diproduksi dari biji-bijian seperti biji melinjo atau biji palma, dan proses fermentasinya melibatkan ragi atau bakteri asam laktat.

23. Creme Fraiche

(Foto: Pinterest/@apple)

Crème Fraiche adalah produk susu fermentasi yang berasal dari Prancis. Ini adalah krim yang difermentasi dengan bakteri asam laktat, memberikan rasa asam dan kelembutan yang khas.

24. Brem

Brem adalah makanan tradisional yang berasal dari Jawa, Indonesia. Makanan ini umumnya terbuat dari air beras ketan yang difermentasi menggunakan ragi, dan seringkali dicampur dengan kelapa parut atau serat kelapa.

25. Bagoong

(Foto: Pinterest/@DiangAn)

Bagoong adalah saus atau pasta fermentasi yang umumnya digunakan sebagai bumbu atau tambahan dalam masakan Asia Tenggara, terutama di Filipina dan wilayah-wilayah sekitarnya.

Itulah tadi beberapa rekomendasi makanan fermentasi yang cukup populer dari berbagai belahan dunia. Nah, mana nih yang sudah pernah kamu coba? Komen di bawah, ya!

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS