PARBOABOA – Tanah berfungsi sebagai habitat bagi berbagai macam organisme. Di dalam tanah hidup berbagai jenis organisme yang dapat dibedakan menjadi jenis fauna dan flora, baik yang berukuran makro maupun mikro.
Dikutip dari buku yang berjudul Inti Materi IPA SMP/MTs kelas 7, 8, 9 karya Tim Maestro Genta (2020), Organisme tanah biasanya berada pada lapisan tanah bagian atas kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah.
Secara umum, peran organisme tanah adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Golongan flora meliputi bakteri (autotrof dan heterotrof), aktinomisetes, fungi, dan ganggang.
Sedangkan golongan fauna meliputi protozoa, nematoda, dan cacing tanah. Keberadaan organisme ini bisa mendatangkan keuntungan ataupun kerugian bagi pertumbuhan tanaman.
Organisme tanah dapat dibedakan berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Mikrofauna (20-200 μ), Mesofauna (200 μ - 1 cm), dan Makrofauna (≥ 1 cm).
Lantas, apa peran organisme tanah bagi kehidupan? Yuk, temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini!
1. Pengemburan Tanah
Salah satu peran organisme tanah adalah mengatur kegemburan tanah. Organisme seperti cacing tanah, bakteri, dan fungi memiliki peran penting dalam menjaga struktur tanah.
Cacing tanah, misalnya, melakukan aktivitas penggalian dan pencampuran, yang membantu dalam peningkatan porositas dan drainase pada tanah. Hal ini memungkinkan air dan udara untuk meresap ke dalam tanah dengan lebih baik.
2. Mendaur Ulang Bahan Organik
Organisme tanah dapat mendaur ulang bahan organik dengan cara memakan bahan tanaman dan hewan yang mati, kotoran hewan, dan organisme tanah yang lain.
Cacing memecah bahan organik menjadi bagian bagian yang lebih kecil sehingga dapat dibusukkan oleh jasad renik, seperti jamur dan bakteri.
Ketika cacing memakan bahan organik, sisa makanan dan kotorannya dapat membantu memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
3. Memperbaiki Struktur Tanah
Organisme tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah dengan cara membuat lubang-lubang di dalam tanah seperti yang dilakukan oleh cacing tanah.
Selain itu, organisme tersebut juga membantu membaurkan partikel-partikel tanah sehingga aliran udara pada tanah menjadi lebih baik. Pembuatan lubang-lubang ini memperbaiki penyerapan dan pergerakan air di dalam tanah.
4. Membantu Pengendalian Hama
Organisme yang terdapat pada tanah juga berperan untuk mengatur pengendalian serangan hama dan penyakit.
Caranya adalah dengan memakan organisme lain yang lebih kecil sehingga dapat menekan serangan hama penyakit dengan cara mengontrol jenis dan jumlah organisme di dalam tanah.
5. Sebagai Dekomposer
Dekomposer organisme tanah bisa melakukan dekomposisi, atau menguraikan bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup.
Misalnya, menguraikan daun, ranting, hingga hewan yang sudah mati. Organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan.
Hasil proses dekomposisi itu membuat tanah memiliki unsur hara dan nutrisi yang dapat berguna menunjang kehidupan tumbuhan.
Dekomposer juga bertanggung jawab atas siklus nutrisi yang vital bagi kehidupan tanaman dan organisme lainnya.
Dengan mengurai bahan organik, dekomposer mengubahnya menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
Tanpa kontribusi dekomposer, sumber daya organik dalam tanah akan terakumulasi dan tidak dapat dimanfaatkan dengan efisien oleh tanaman.
6. Mencegah Penyakit Tanah
Peran organisme tanah yang selanjutnya adalah untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit tanah.
Saat tanah mempunyai senyawa organik dan aktivitas organisme didalamnya, berbagai penyakit tanah bisa dicegah agar tidak masuk ke dalam tanah.
Situasi ini terjadi saat tanah berada di kondisi normal. Sepanjang aktivitas pertanian dan perkebunan jarang yang memakai bahan kimia (seperti pestisida dan merkuri) agar kondisi tanah yang normal dapat terjaga.
Sebab, organisme dalam tanah bisa melakukan pengendalian biologis untuk menguraikan sejumlah jenis zat kimia beracun.
Namun, mekanisme biologis bisa hilang jika penggunaan zat kimia dilakukan berlebih, atau malah membasmi organisme tanah yang berperan penting dalam menjaga ekosistem tanah.
7. Pereaksi Kimia dalam Tanah
Bakteri di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Sebagai contohnya ialah bakteri Nitrobacter yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup.
Materi itu diuraikan menjadi senyawa nitrat yang dibutuhkan tumbuhan. Di dalam tanah, bisa juga ada mikoriza, jamur yang bersimbiosis dengan tumbuhan dan berguna meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara.
8. Mengurai Polutan dalam Tanah
Organisme tanah bisa menjadi agen biologis yang membersihkan polutan. Salah satu yang dapat dilakukan oleh organisme tanah itu adalah menguraikan bahan kimia, herbisida.
Dengan begitu, herbisida sebagai unsur kimia beracun bisa dibersihkan dari tanah. Proses penguraian bahan kimia seperti herbisida oleh organisme tanah merupakan contoh penting dari layanan ekosistem yang disediakan oleh tanah.
Bakteri, fungi, dan organisme tanah lainnya memiliki kemampuan untuk menguraikan atau mengubah struktur molekul bahan kimia beracun menjadi bentuk yang lebih aman atau tidak berbahaya.
9. Membantu Proses Pelapukan Batuan
Salah satu peran organisme tanah adalah membantu proses pelapukan batuan. Organisme seperti bakteri, fungi, dan ganggang memainkan peran penting dalam merusak struktur batuan melalui aktivitas biologis mereka.
Misalnya, bakteri dan fungi dapat menghasilkan asam organik yang mengikis mineral-mineral dalam batuan, yang kemudian memfasilitasi proses pelapukan secara fisik dan kimia.
Selain itu, akar tanaman juga berkontribusi dalam proses pelapukan batuan. Saat akar menembus celah-celah dalam batuan, mereka dapat memperluas area permukaan yang terkena oleh air hujan dan udara hingga mempercepat proses pelapukan.
Akar juga dapat menghasilkan asam organik dan senyawa lainnya yang membantu dalam proses pelapukan batuan.
10. Membantu Melepaskan Nutrisi dan Partikel Mineral
Membantu melepaskan nutrisi dan partikel mineral dalam tanah adalah salah satu peran organisme tanah.
Organisme seperti bakteri, fungi, dan makhluk tanah lainnya memiliki kemampuan untuk mengurai bahan organik dan mineral dalam tanah menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tanaman.
Contoh konkritnya adalah bakteri yang dapat melepaskan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium ke dalam tanah.
Tanah yang sehat dan subur pasti memiliki ketersediaan nutrisi dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu, peran dari organisme tanah dalam melepaskan nutrisi dan mineral menjadi peran penting dalam menjaga kesehatan tanah dan meningkatkan produktivitas tumbuhan secara keseluruhan.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keberagaman dan aktivitas organisme untuk menjaga kesuburan tanah.
Demikian penjelasan mengenai peran organisme tanah bagi kehidupan, semoga dapat menambah wawasan dan selamat membaca.