PARBOABOA - Larutan adalah campuran homogen antara dua jenis zat tunggal atau lebih.
Secara umum, larutan dibagi menjadi dua jenis, yaitu larutan asam dan basa yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka.
Sementara, istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Dikutip dari buku Kimia 2B: SMA Kelas XI Semester Kedua (2006), larutan basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH).
Basa bersifat kaustik, yang berarti dapat merusak kulit dan memiliki tekstur licin dan memiliki rasa pahit.
Dalam kehidupan sehari-hari, basa sering ditemukan dan dimanfaatkan untuk obat-obatan, produk makanan, pertanian, hingga industri.
Untuk memahami larutan basa secara lebih mendalam, simak informasinya di bawah ini.
Pengertian Larutan Basa
Larutan basa adalah larutan yang memiliki pH lebih besar dari 7 pada skala pH, yang berarti larutan tersebut bersifat basa atau alkalis.
Dilansir dari jurnal Penentuan Sifat Larutan Asam, Basa, dan Garam dengan Indikator Ekstrak Daun Tanaman Hias oleh Endang Riyayanti (2021), berdasarkan pengertian asam basa Arrhenius, suatu senyawa bersifat asam dalam air karena adanya ion H+.
Sedangkan senyawa bersifat basa dalam air karena adanya ion OH-.
Arrhenius mengemukakan suatu teori dalam disertasinya (1883) yaitu bahwa senyawa ionik dalam larutan akan terdisosiasi menjadi ion-ion penyusunnya (Utomo, 2008).
Basa sering digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti dalam industri kimia, pembersihan rumah tangga, produksi deterjen, pengolahan air, dan banyak lagi.
Larutan tersebut merupakan salah satu tipe larutan dalam ilmu kimia yang memiliki pH lebih besar dari 7 dan memiliki sifat alkalis.
Larutan ini diidentifikasi melalui beberapa ciri-ciri khasnya, termasuk kemampuannya untuk menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam air, mengubah warna indikator menjadi biru, serta mampu bereaksi dengan larutan asam membentuk garam dan air.
Sifat Larutan Basa
Larutan asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya.
Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk.
Berikut ini yang merupakan sifat larutan basa adalah sebagai berikut:
- pH lebih besar dari 7 : memiliki pH lebih besar dari 7 pada skala pH, menandakan bahwa larutan tersebut bersifat alkalis dan memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah.
- Menghasilkan ion hidroksida (OH-): saat dilarutkan dalam air, larutan tersebut akan menghasilkan ion hidroksida (OH-), yang memberikan sifat basa pada larutan.
- Rasa pahit: beberapa basa dapat memiliki rasa pahit, meskipun ciri ini tidak selalu mudah dikenali karena basa kuat umumnya berbahaya untuk dikonsumsi.
- Mengubah warna indikator: dapat mengubah warna indikator universal atau kertas lakmus dari merah menjadi biru.
- Mampu menghantarkan listrik: mengandung ion hidroksida (OH-) yang dapat menghantarkan listrik dalam air.
- Bereaksi dengan asam: dapat bereaksi dengan larutan asam membentuk garam dan air dalam reaksi kimia yang disebut reaksi netralisasi.
- Sifat korosif: Beberapa basa kuat memiliki sifat korosif yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hidup dan kulit manusia. Oleh karena itu, penggunaan basa harus dilakukan dengan hati-hati.
- Sifat sabunifikasi: dapat merusak lemak dan minyak dalam proses yang disebut sabunifikasi, di mana mereka membentuk sabun dari lemak atau minyak.
- Penggunaan dalam industri: memiliki banyak aplikasi dalam industri, termasuk dalam pembuatan produk kimia, pengolahan air, produksi deterjen, dan banyak lagi.
Ciri-ciri Larutan Basa
Berikut adalah beberapa ciri ciri larutan basa yang perlu diketahui:
1. Memiliki pH Lebih Besar dari 7
Memiliki pH di atas 7 pada skala pH, yang menunjukkan tingkat keasaman lebih rendah dan sifat basa atau alkalis.
2. Menghasilkan Ion Hidroksida (OH-)
Basa menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan dalam air. Ion OH- ini adalah apa yang memberikan sifat basa pada larutan.
3. Memiliki Rasa Pahit
Beberapa basa memiliki rasa pahit, meskipun ciri ini tidak selalu mudah diidentifikasi karena basa kuat umumnya berbahaya untuk dikonsumsi.
4. Tidak Menghantarkan Listrik dengan Baik dalam Bentuk Padat
Larutan ini dapat menghantarkan listrik karena keberadaan ion hidroksida yang bergerak bebas dalam air, namun, basa dalam bentuk padat biasanya tidak menghantarkan listrik.
5. Membentuk Reaksi Netralisasi dengan Asam
Larutan ini dapat bereaksi dengan larutan asam membentuk garam dan air dalam reaksi kimia yang disebut reaksi netralisasi.
6. Sifat Korosif Terhadap Jaringan Hidup
Beberapa basa kuat memiliki sifat korosif yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hidup dan kulit manusia. Oleh karena itu, penggunaan basa harus dilakukan dengan hati-hati.
7. Mampu Mengubah Warna Indikator
Larutan basa dapat mengubah warna indikator universal atau kertas lakmus dari merah menjadi biru.
Manfaat Larutan Basa bagi Kehidupan
Melansir buku Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita oleh M. Yusnita (2020), basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH).
Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisasi asam (H) sehingga menghasilkan air (H 2 O).
Beberapa produk rumah tangga berupa sabun, deodoran, deterjen dan obat maag (antacid) mengandung basa.
Berikut adalah beberapa manfaat larutan basa, di antaranya:
1. Neutralisasi Asam
Basa dapat digunakan untuk menetralkan larutan asam. Proses ini menghasilkan air dan garam.
Contohnya, basa seperti natrium hidroksida (NaOH) dapat digunakan untuk menetralkan larutan asam.
2. Pembersihan
Banyak pembersih rumah tangga, seperti sabun dan deterjen, bersifat basa.
Mereka membantu menghilangkan lemak dan kotoran dari permukaan karena sifat emulsifikasi dan saponifikasi basa.
3. Industri Farmasi
Beberapa obat-obatan dan produk farmasi memerlukan kondisi basa selama proses produksi atau penyimpanan.
4. Pertanian
Penggunaan pupuk basa dapat membantu menyesuaikan pH tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi, dan mendukung pertumbuhan tanaman.
5. Industri Makanan
Beberapa proses dalam industri makanan memerlukan kondisi basa.
Misalnya, proses pengolahan makanan tertentu atau pembuatan produk tertentu memerlukan kontrol pH yang ketat.
6. Pertambangan dan Pemurnian Logam
Basa seperti natrium hidroksida sering digunakan dalam proses pemurnian logam, seperti pemurnian alumina dari bijih bauksit.
7. Perlindungan Lingkungan
Basa dapat digunakan dalam pengolahan air limbah untuk menghilangkan atau mengurangi kadar asam, logam berat, dan bahan kimia berbahaya lainnya.
8. Pengolahan Limbah
Beberapa proses pengolahan limbah industri melibatkan penggunaan basa untuk mengubah atau menghilangkan bahan kimia tertentu dari limbah.
Contoh Larutan Basa dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh larutan basa meliputi natrium hidroksida (NaOH) yang merupakan basa kuat, amonia (NH3) yang merupakan basa lemah, dan beberapa garam logam alkali atau alkali tanah seperti natrium karbonat (Na2CO3) atau kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang juga memiliki sifat basa.
Umumnya larutan tersebut dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan seperti yang dijelaskan di atas.
Penggunaan larutan basa sangat luas, dari industri kimia dan pengolahan air hingga pembersihan rumah tangga dan obat-obatan.
Namun, perlu diingat bahwa penanganan larutan basa harus dilakukan dengan hati-hati karena beberapa di antaranya bersifat berbahaya.
Itulah penjelasan mengenai larutan basa beserta dengan sifat, ciri, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah membaca artikel di atas diharapkan kamu dapat lebih bijaksana dalam memanfaatkan sifat dan aplikasi pentingnya, sekaligus menjaga keselamatan dan kesehatan dalam penggunaannya.
Editor: Ratni Dewi Sawitri