PARBOABOA - Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit radang sendi yang saat ini sangat banyak dikeluhkan masyarakat Indonesia, terutama bagi orang yang telah berusia paruh baya, namun orang di usia muda juga dapat terkena penyakit ini, jadi jangan disepelekan.
Bagian tubuh yang paling sering mengalami peradangan ini adalah sendi di pergelangan kaki, buku-buku jari, lutut, dan pergelangan kaki.
Penyakit ini termasuk penyakit yang sulit disembuhkan, Pengobatan yang bisa dilakukan hanya untuk mencegah atau memperlambat kerusakan sendi saja, karena jika terus dibiarkan rematik dapat memicu komplikasi yang membahayakan kesehatan.
Gejala Rematik
Umumnya, gejala rematik pada masing-masing penderita berbeda karena perbedaan respon imun tiap orang. Berikut ini adalah gejala yang paling umum ditemui pada penyakit rematik, yakni:
- Nyeri sendi
- Pembengkakan pada sendi
- Kekakuan pada sendi
- Hangat dan kemerahan di area sendi
- Kelelahan
- Demam
- Penurunan berat badan
Faktor resiko penyebab munculnya rematik
Dalam bahasa medis, rematik disebut sebagai Rheumatoid arthritis (RA) belum diketahui pasti, tetapi faktor genetik dipercaya memiliki peran dalam timbulnya penyakit ini.
Faktor resiko penyebab rematik dilansir dari laman hellosehat Kemenkes:
1. Usia diatas 40 tahun
Rematik memang dapat terjadi kepada siapapun tanpa batasan usia, namun dengan pertambahan usia kemungkinan terkena rematik jadi semakin tinggi. Kondisi ini normal terjadi karena semakin tua, fungsi tubuh setiap orang akan kian menurun, termasuk fungsi sendi.
2. Kebiasaan merokok
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menjadi faktor penyebab sakit rematik atau rheumatoid arthritis pada seseorang. Bahkan, penderita rematik yang masih merokok lebih berisiko mengalami peradangan di bagian lain dari tubuh daripada mereka yang tidak merokok.
Alasan pasti terkait hal ini memang tidak sepenuhnya dipahami. Namun, para peneliti menduga merokok dapat memicu kerusakan fungsi sistem kekebalan, terutama pada orang yang memiliki genetik terkait dengan rematik.
3. Obesitas
obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik. bahwa semakin gemuk seseorang, kian tinggi pula risikonya terhadap rematik.
4. Jenis kelamin wanita
Wanita disebut lebih berisiko hingga dua atau tiga kali lipat terkena rematik dibandingkan pria. Meski belum diketahui secara pasti, para peneliti meyakini hal ini bisa terjadi karena efek dari hormon estrogen, yang dikenal sebagai hormon wanita.
5. Faktor genetik yang diturunkan orang tua
Riwayat keluarga atau genetik merupakan faktor lainnya yang bisa menjadi penyebab rematik. Dengan kata lain, jika anggota keluarga memiliki rheumatoid arthritis, maka anak lebih berisiko mengalami penyakit yang sama pada masa mendatang.
Itu dia beberapa faktor yang dapat memicu seseorang terkena rematik. Gaya hidup sehat adalah salah satu cara yang dapat menurunkan peluang menderita penyakit ini. Jadi mulai sekarang berhentilan merokok dan pastikan berat badan tidak melebihi, agar rematik dan sejumlah penyakit lainnya dapat dihindari.