PARBOABOA – Bagi calon ibu, mengetahui usia kehamilan sangatlah penting demi memantau perkembangan janin dan kondisi tubuh. Namun, sebagian wanita mungkin belum tahu bagaimana cara menghitung usia kehamilan.
Meskipun sulit dipastikan secara akurat, usia kehamilan dapat diperkirakan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tanggal menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) dianggap sebagai hari pertama usia kehamilan.
Umumnya, wanita akan menjalani masa kehamilan selama 280 hari atau 40 minggu sejak HPHT. Anggapan bahwa HPHT sebagai hari pertama kehamilan dinilai cukup akurat, walaupun biasanya pembuahan baru dimulai sekitar 11 – 21 hari setelah tanggal tersebut.
Cara Menghitung Usia Kehamilan
Berikut adalah penjelasan mengenai cara menghitung usia kehamilan manual dengan benar.
1. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Cara menghitung usia kehamilan dari HPHT adalah dengan berpatokan pada hari pertama haid. Menghitung usia kehamilan dengan cara ini mengasumsikan pembuahan terjadi pada hari ke-14 dalam siklus haid. Adapun tingkat ketidakakuratannya adalah sekitar 2 minggu saja.
Agar bisa menghitung usia kehamilan dengan cara ini, calon ibu harus ingat hari pertama haid terakhir. Namun, cara ini akan lebih akurat bagi wanita hamil dengan siklus haid teratur selama 28 hari.
Menurut penelitian Primaya Hospital, ada dua rumus untuk menghitung usia kehamilan hingga dapat menentukan hari perkiraan lahir (HPL), yaitu:
HPHT Naegele
Jika HPHT terjadi pada 20 Januari 2023, maka hitungannya:
Tahun : 2023
Bulan : 1+9 = 10
Hari : 20+7 = 27
Maka, hari perkiraan lahirnya adalah tanggal 27-10-2023 atau 27 Oktober 2023.
Berikut simulasi perhitungannya:
- Menentukan hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Tambahkan satu tahun
- Putar balik tiga bulan
- Tambahkan tujuh hari
Jika HPHT terjadi pada 20 Juni 2023, maka hitungannya:
Tahun : 2023+1 = 2024
Bulan : 6-3 = 3
Hari : 20+7 = 27
Maka, hari perkiraan lahirnya adalah tanggal 27-3-2023 atau 27 Februari 2023.
Perlu diingat bahwa perhitungan dengan rumus HPHT ini tidak direkomendasikan untuk wanita dengan siklus haid kurang atau lebih dari 28 hari.
HPHT Parikh
Sementara itu, cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur atau dengan siklus kurang lebih dari 28 hari bisa menggunakan rumus ini, yaitu HPHT + 9 bulan + (siklus haid-21 hari).
Misalnya, HPHT adalah 20 Juni 2023 dengan siklus haid calon ibu 33 hari. Maka, hitungannya adalah 20 Juni 2023 + 9 bulan + (33-21) = 8 Maret 2024.
2. Ultrasonografi (USG)
Selain menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHT, USG dapat digunakan untuk memantau perkembangan janin agar dapat mempersiapkan persalinan. Ada dua metode pemeriksaan USG, yakni USG transvaginal dan USG transabdominal. USG transvaginal biasanya dilakukan antara 9 minggu dan 13 minggu kehamilan.
Prosuder ini mengukur panjang janin dari ubun-ubun hingga bokong. Informasi ini akan memperkirakan usia janin dan HPL. Metode lain, yang disebut USG biparietal diameter (BPD), mengukur diameter tengkorak bayi dan bahkan mungkin lebih akurat daripada metode lainnya.
3. Tanggal Ovulasi
Cara menghitung usia kehamilan yang terakhir adalah dengan berpatokan pada tanggal ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama menstruasi. Cara ini cukup akurat untuk melakukan perhitungan usia kehamilan.
Itulah tadi beberapa cara menghitung usia kehamilan bagi calon ibu yang akan menyambut si buah hati. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat dan selamat membaca.