PARBOABOA, Jakarta - Bulog bakal menyerap 1 juta ton beras petani pada saat masa panen raya. Janji itu sampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. "Target (penyerapan) minimal 1 juta ton kalau bisa 2 juta ton, kenapa nggak? Kita ambil dalam porsi banyak. Kenapa? Karena tugas penyediaan cadangan beras tahun ini 2,4 juta ton," kata pria yang biasa disapa Buwas dalam konferensi pers yang disiarkan pada Live Instagram Perum Bulog, Sabtu (21/01/2023).
Diketahui, panen raya diprediksikan pada Maret hingga Juni 2023. Sementara stok beras yang dimiliki Bulog saat ini mencapai 600 ribu sampai 700 ribu ton.
Buwas mengatakan stok tersebut cukup untuk ketahanan pangan pada bulan puasa. “Berarti 600 ribu-700 ribu ton kalau dengan tadi impor. Intuk kepentingan sampai puasan sangat cukup,”jelasnya. Setelah itu, Buwas berharap panen raya nanti prodiksi petani melimpah. Jadi, pihaknya dapat menyerap beras petani lebih banyak.
"Mudah-mudahan panen Maret-Juni itu produksinya besar. Jadi kita bisa serap 100% dari dalam negeri dengan jumlah yang banyak. Jangan sampai nanti gagal panen. Kita saling berdoa, kalau gagal panen karena alam tidak bisa disalahkan," terangnya.
Sementara terkait beras impor, Buwas menargetkan beras impor yang baru datang itu akan disalurkan ke pasar dalam waktu dekat.
"Minggu ini saya targetkan 100 ribu. Saya berharap paling mahal beras ini sampai konsumen sesuai HET,” ujar Buwas.
Buwas beralasan beras impor belum disalurkan ke pasar karena masih harus masuk dalam tahap pengecekan. Menurutnya proses tersebut tidak gampang dan singkat.
"Begitu mendarat kita hitung dulu di gudang kita, jumlahnya sesuai tidak dengan invoice. Setelah sesuai dengan kualitas baru kita salurkan, prosesnya tidak segampang itu," pungkasnya.