PARBOABOA, Garut – Seorang bocah pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan setelah 5 hari lamanya menghilang.
Ia ditemukan dalam kondisi lemas dengan sejumlah luka di bagian kaki. Gibran kemudian dilarikan ke Puskesmas Tarogong Kaler dengan Ambulance BPBD untuk mendapatkan perawatan medis.
Gibran dikabarkan hilang sejak hari Minggu (19/9) ketika melakukan pendakian ke Gunung Guntur bersama 13 orang temannya dan berhasil ditemukan pada Jumat (24/9).
Penemuan Gibran ini bermula sekitar pukul 17.00 WIB ketika tim SAR Gabungan menerima informasi dari salah seorang warga. Pada pukul 16.00 WIB, warga tersebut menemukan seorang pendaki di Curug Cikoneng yang berjarak sekitar 0.75 kilo meter dari pos 3.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan, sekitar pukul 17.41 WIB bocah pendaki tersebut berhasil dievakuasi oleh tim SAR Gabungan menuju Base camp pendakian Gunung Guntur.
Gibran kini mulai bisa menceritakan kisahnya selama hilang. Meski masih terbata-bata, Gibran mengaku tenang bisa bertemu kembali dengan orang tuanya.
Gibran menyebut, saat hilang ia merasa adanya keanehan. Ia tak merasakan pergantian siang dan malam. Selain itu, Gibran juga mengaku bertemu dengan 5 sosok tak dikenal.
Sebelumnya, Gibran bersama rombongan pendakian yang berjumlah 14 orang mendaki Gunung Guntur pada Sabtu (18/9) sore. Mereka kemudian berkemah di Pos 3 untuk beristirahat dan melanjutkan pendakian esoknya.
Namun saat akan melakukan pendakian esoknya, Gibran lebih memilih tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dan tetap tinggal di Pos 3.
Setelah temannya turun, korban tidak ada di tenda. Namun, barang dan peralatan milik Gibran masih ada di tempat. Petugas gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BKSDA, komunitas pecinta alam, masyarakat umum, maupun sukarelawan dari berbagai instansi dan komunitas turut melakukan pencarian hingga hari keenam korban ditemukan.