PARBOABOA, Jakarta - BEM Universitas Indonesia (UI) bersama aliansi buruh bakal menggeruduk Istana Merdeka, Jakarta, hari ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini. Selain memperingati hari Sumpah Pemuda, aksi juga digelar untuk mengevaluasi 7 tahun masa kepemimpinan Jokowi.
Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos mengatakan, aksi unjuk rasa itu rencananya akan digelar pada pukul 11.00-17.00 WIB.
Dia berujar, aksi masih akan menuntut dan mengevaluasi kinerja Presiden Jokowi di tahun kedua pada periode keduanya. Nining menilai Jokowi masih gagal dalam menyejahterakan rakyat.
"Kami tegas sampaikan kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin gagal menyejahterakan rakyat. Berbagai regulasi, melalui surat edaran, keputusan menteri, keputusan presiden dikeluarkan merugikan kepentingan rakyat dan lebih kedepankan investasi dan oligarki,"
Dia mengaku telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan beberapa kelompok mahasiswa yang rencananya akan melakukan aksi yang sama. Massa akan membawa 10 tuntutan yang akan disampaikan ke pemerintah.
10 tuntutan dalam aksi demo yang akan berlangsung pada Kamis (28/10):
1. Mencabut UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Cipta Kerja dan berbagai aturan turunannya.
2. Menghentikan pembungkaman suara kritis rakyat
3. Setop pemutusan hubungan kerja PHK sepihak
4. Setop kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan
5. Usust tuntas kasus korupsi BPJS ketenagakerjaan dan bantuan Covid-19,
6. Laksanakan reforma agraria
7. Lindungi buruh migran
8. Pendidikan gratis
9. Setop tindakan represifitas terhadap gerakan aktivis rakyat
10. Stop liberalisasi dan komersialisasi pendidikan
Menyikapi aksi demo yang akan berlangsung, Ditlantas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/10).
"Kalau massa membeludak kemungkinan nanti akan ada penutupan nanti di sekitaran Patung Kuda, kemudian putaran Harmoni, dan di Kedubes Amerika Serikat, tapi lihat situasi ya," ujarnya Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Namun pengalihan ini masih bersifat situasional disesuaikan dengan jumlah pendemo yang datang.