PARBOABOA, Jakarta - Hasil riset yang dilakukan Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebutkan, Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (bacapres) yang memiliki kepekaan terhadap isu lingkungan, diikuti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Menurut Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, masyarakat yang menilai Anies Baswedan sebagai bacapres yang paling banyak menyoroti isu krisis iklim sebesar 32 persen, kemudian Ganjar Prabowo 23 persen dan Prabowo Subianto 14 persen.
Bahkan, dari 2.271 berita daring yang bertema lingkungan, Anies Baswedan menempati posisi tertinggi yaitu 78 persen.
"Sementara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto hanya 11 persen," ungkapnya saat Webinar berjudul 'Menuju Transisi Energi: Pesan Rakyat Untuk Presiden Masa Depan' yang dilaksanakan daring, Selasa (05/09/2023).
Isu krisis iklim terutama transisi energi paling yang banyak disoroti, bahkan menjadi salah satu isu sentral dalam kontestasi menjelang Pemilihan Umum 2024.
Selain isu krisis iklim dan transisi energi, ada beberapa topik yang sering diusung ketiga calon presiden tersebut. Di antaranya, deforestasi, ekonomi sampah sirkular, energi baru terbarukan, kendaraan listrik, konservasi satwa dan alam, krisis iklim, krisis pangan, pengelolaan limbah dan penutupan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Untuk topik yang paling sering dibawakan adalah kendaraan listrik dan capres yang paling sering mengusungnya adalah Anies Baswedan," jelas Media Askar.
Ia melanjutkan, salah satu masalah publik yang dihadapi negara saat ini adalah degradasi lingkungan hidup akibat perubahan iklim.
Di pemilu sebelum-sebelumnya, isu lingkungan sangat sedikit disinggung oleh calon presiden karena tidak dianggap signifikan mendongkrak elektabilitas.
Juru Kampanye Iklim dan Lingkungan Greenpeace, Bondan Andriyanu, mengatakan kepekaan bacapres terhadap isu lingkungan bisa jadi hanya sebagai formalitas terhadap kontestasinya di Pemilu 2024.
"Menurut saya, bacapres yang sekarang ini meski vokal dengan isu lingkungan, bisa jadi pada saat terpilih pura-pura lupa. Bisa jadi bacapres yang tidak vokal mengusung topik isu lingkungan lebih mengedepankan hal tersebut," tambahnya.