PARBOABOA - Tahukah Anda jika bentuk bulan setiap malamnya mengalami perubahan? Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya fase bulan.
Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari Bumi. Perubahan ini disebut juga sebagai aspek bulan.
Setiap malam bulan menunjukkan bentuk yang berbeda-beda. Terkadang bulan terlihat dengan bentuk bulat, setengah lingkaran, atau tidak terlihat sama sekali.
Perubahan pada bulan terjadi karena posisi bulan di orbitnya terhadap bumi dan posisi Bumi pada orbitnya terhadap matahari.
Lantas, ada berapa fase bulan yang memengaruhi bentuknya? Berikut Parboaboa akan memberikan ulasannya secara lengkap.
Pengertian Fase Bulan
Fase bulan terjadi karena adanya revolusi bulan. Dikutip dari buku Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta, karya Hartono, revolusi bulan adalah pergerakan terhadap bumi yang berada pada orbit yang berbentuk lingkaran yang mengitari bumi.
Secara bahasa, fase bulan adalah sebuah perubahan bentuk bulan yang sering terjadi jika dilihat dari bumi.Perubahan ini terjadi akibat fase bulan tergantung dari posisi bulan terhadap matahari.
Mengapa matahari? karena cahaya yang terlihat pada bulan ketika malam hari merupakan akibat permukaan bulan yang memantulkan sinar matahari. Hal ini disebabkan karena sebagai satelit bumi, bula tidak memiliki cahayanya sendiri.
Ada Berapa Fase Bulan?
Fase bulan merupakan proses perubahan bentuk bulan yang memiliki bentuk yang berbeda-beda setiap malamnya.
Dikutip dari laman BMKG, dari sejumlah fase, terdapat empat fase yang utama, yaitu fase bulan baru, fase setengah purnama awal (perempat pertama), fase purna, dan fase setengah purnama akhir (perempat akhir).
Keempat fase ini terjadi secara berurutan dalam satu siklus bulan, yang berlangsung sekitar 29,5 hari (29 hari 12 jam 44 menit 03 detik). Fase-fase ini merupakan hasil dari interaksi kompleks antara posisi relatif Bumi, bulan, dan matahari dalam sistem tata surya kita.
Selain empat fase tersebut, bulan mengalami empat fase tambahan. Lantas, ada berapa fase bulan 8 atau 6? Jika ditotal, maka ada delapan fase, yaitu sebagai berikut:
1. Bulan Baru (New Moon)
New Moon adalah fase yang berkonjungsi dengan bumi dan matahari. Di fase ini, bulan tidak terkena cahaya matahari sama sekali dan terlihat hilang.
2. Bulan Sabit Awal (Waxing Crescent)
Bulan sabit awal adalah fase bulan yang bergerak meninggalkan titik atau posisi konjungsinya dengan matahari. Bagian bulan yang terkena cahaya matahari hanya kurang dari setengahnya yang menyebabkan bulan terlihat menyerupai bentuk seperti sabit.
3. Kuartal Pertama
Pada fase ini, setengah bagian sisi kanan Bulan mulai terlihat bersinar. Fase ini disebut kuartal pertama karena posisi ini seperempat jalan sejak bulan baru.
4. Cembung Awal (Waxing Gibbous)
Cembung awal dikenal juga sebagai waxing gibbous. Hampir seluruh bagian Bulan bersinar dan hanya sebagian kecil permukaan sebelah kiri yang gelap. Semakin banyak bagian Bulan yang mendapat cahaya Matahari.
5. Bulan Purnama
Fase bulan purnama terjadi ketika Bulan 180 derajat dari Matahari. Karena orbit Bulan tidak selalu lurus dengan Bumi dan Matahari, kita masih bisa melihat Bulan. Saat orbit Bulan berada tepat satu garis lurus dengan Bumi dan Matahari, fenomena gerhana bulan sedang terjadi.
6.Cembung Akhir
Cembung akhir Kebalikan dari cembung awal, pada fase ini Bulan tampak terbalik dari fase-fase sebelumnya. Sebagian besar permukaan kiri Bulan yang bersinar pada fase ini. Hanya sebagian kecil bagian kanan Bulan yang gelap.
7. Kuartal Ketiga
Pada fase ini, bagian setengah dari Bulan di bagian kiri akan tampak bersinar.
8. Bulan Sabit Akhir
Bulan sabit akhir disebut juga dengan waning crescent. Hanya sebagian kecil Bulan di bagian sebelah kiri yang akan terlihat oleh mata manusia. Setelah melalui delapan fase bulan tersebut, Bulan akan mengulang kembali dari fase yang paling awal yaitu bulan baru.
Setelah kedelapan fase tersebut, maka bulan akan mengulang kembali dari fase ke-1, yaitu bulan baru dan kembali tampak gelap di langit.
Faktor yang Memengaruhi Fase Bulan
Selain posisi relatif antara Bumi, bulan, dan matahari, ada beberapa faktor lain yang memengaruhi penampakan fase bulan meliputi:
-
Posisi Relatif Bulan, Bumi, dan Matahari
Posisi relatif antara Bumi, bulan, dan matahari adalah faktor utama yang memengaruhi fase bulan. Saat bulan berada di antara Bumi dan matahari, kita mengamati fase bulan baru. Saat Bumi berada di antara bulan dan matahari, kita dapat melihat fase bulan purnama.
-
Orbit Bulan
Bulan mengorbit Bumi dalam bentuk elips. Akibatnya, jarak antara bulan dan Bumi tidak selalu konstan. Ketika bulan berada lebih dekat, kita mungkin melihat bulan terlihat lebih besar (fenomena "Supermoon"), sementara ketika bulan berada lebih jauh, ukurannya tampak lebih kecil.
-
Kemiringan Orbit Bulan
Kemiringan orbit bulan terhadap orbit Bumi memengaruhi apakah bulan akan berada di atas atau di bawah cakrawala matahari. Jika bulan melintasi cakrawala matahari selama fase bulan baru, ini dapat menyebabkan gerhana matahari. Sebaliknya, jika Bumi berada di antara bulan dan matahari, gerhana bulan terjadi.
-
Atmosfer Bumi
Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi selama matahari terbit atau terbenam dapat mempengaruhi warna penampakan bulan. Ini dapat menyebabkan bulan terlihat lebih merah atau oranye, yang sering disebut "bulan darah" atau "bulan merah".
-
Pengaruh Gravitasi
Gravitasi benda-benda langit lain, seperti planet, juga dapat mempengaruhi pergerakan bulan. Meskipun pengaruh ini relatif kecil dibandingkan dengan gravitasi Bumi dan matahari, tetapi dapat memiliki efek yang tampak pada orbit bulan.
-
Rotasi Bulan
Bulan selalu menghadap Bumi dengan sisi yang sama karena periode rotasinya yang sama dengan periode orbitnya. Hal ini mengakibatkan kita hanya melihat satu sisi bulan dari Bumi sepanjang waktu.
Demikianlah penjelasan tentang ada berapa fase bulan. Fase bulan terdiri dari 8 fase seperti yang sudah dijelaskan di atas. Perlu diketahui, jika pergerakan atau revolusi bulan akan menghabiskan rata-rata 27 hari dan bulan bergerak sekitar 13 derajat perharinya.
Editor: Sari