PARBOABOA, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan angka pengangguran di Indonesia saat ini masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Hal ini diperparah dengan meningkatnya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjelang akhir 2022.
"Menjelang akhir 2022, kondisi ketenagakerjaan kita kurang menggembirakan karena adanya gelombang PHK karyawan, khususnya di sektor start-up dan manufaktur, yang berdampak pada nasib ratusan ribu karyawan," kata Ma'ruf dalam sambutannya secara virtual di acara Peresmian Balai Latihan Kerja atau BLK Komunitas, Minggu (23/10/2022).
Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf Amin menyebut ada banyak penyebab yang membuat angka pengangguran di Indonesia masih tinggi. Beberapa faktor antara lain, perkembangan teknologi yang memaksa efisiensi tenaga kerja, diperparah dengan ketidaksigapan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang amat cepat, sehingga berdampak kompetisi dunia kerja menjadi semakin ketat.
Adapun hal itu menjadi tantangan dalam program Pembangunan Sumber Daya Manusia Pemerintahan Presiden Jokowi. Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan, sebaran pengangguran didominasi oleh lulusan SMK sebanyak 11,45 persen diikuti dengan lulusan SMA 8,55 persen, dan lulusan universitas 6,97 persen.
"Sehingga solusi yang perlu kita ambil tidak bisa parsial, tetapi harus komprehensif," ujarnya.
Selain itu, Wapres Ma’ruf Amin menilai pembangunan ekosistem dan transformasi Balai Latihan Kerja di dalam komunitas sebagai salah satu solusi permasalahan di lapangan. Menurutnya, BLK bisa meningkatkan kompetensi tenaga kerja khususnya sektor informal, serta menjawab kebutuhan industri melalui link and match ketenagakerjaan.
"BLK dapat menyegarkan keterampilan pekerja yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan industri. Sistem pendidikan vokasi seperti inilah yang dibutuhkan di era disrupsi digital saat ini," ujarnya.
Oleh karena itu, Wapres Ma’ruf Amin mengapresiasi kehadiran BLK Komunitas di lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, dan pasraman. Saat ini, pembangunan BLK Komunitas semakin masif dengan lebih dari 2.900 BLK Komunitas tersebar di banyak wilayah di Indonesia.
"Saya minta seluruh BLK Komunitas di tanah air berfungsi efektif sehingga kompetensi, produktivitas, kemandirian, dan daya saing pekerja Indonesia semakin tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan pasar dan industri," paparnya.