Apa Itu Supersemar? Berikut Latar Belakang, Tujuan, Isi, dan Hari Peringatannya

Ilustrasi peristiwa Supersemar (Foto: Freepik/Vectonauta)

PARBOABOA – Supersemar adalah singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret, sebuah dokumen penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Surat ini dikeluarkan oleh Presiden Soekarno, yang pada saat itu menghadapi tekanan politik dan ketegangan yang tinggi.

Dilansir dari jurnal Supersemar 1966: Catatan Kontroversi Sejarah Indonesia yang Belum Usai oleh hmsejarah1980 (2021), surat perintah ini merupakan salah satu titik penting dalam rangkaian perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Surat yang tercatat pada 11 Maret 1966 ini sendiri berisikan instruksi kepada Panglima Komando Operasi Keamanan dan Letjen Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan demi mengamankan negara.

Namun, munculnya surat ini juga sekaligus menjadi semacam "surat sakti" yang berujung kepada bergantinya orde kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.

Artikel ini akan membahas latar belakang penting yang memprakarsai penerbitan surat tersebut, tujuan, isi surat itu sendiri, dan hari peringatannya.

Mari menjelajahi lebih dalam mengenai apa itu Supersemar dan betapa signifikannya peristiwa ini dalam sejarah bangsa Indonesia.

Surat Perintah Sebelas Maret

isi supersemar

Presiden Soekarno (Foto: Pixabay/milaoktasafitri)

Surat Perintah Sebelas Maret, yang dikenal juga dengan sebutan Supersemar adalah sebuah surat perintah yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966 di Indonesia.

Surat ini memiliki sejarah yang sangat penting dalam politik Indonesia. Surat ini dikeluarkan dalam situasi politik yang tegang, ketika Soekarno berada di bawah tekanan dan ketidakstabilan politik melanda Indonesia.

Dilansir jurnal Supersemar, Sejarah yang Masih Gelap (2006), surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.

Surat perintah ini sering kali dilihat sebagai momen yang memicu transisi kekuasaan penting dalam sejarah Indonesia dari Soekarno ke Soeharto.

Peristiwa ini memiliki dampak besar dalam politik Indonesia dan membawa perubahan signifikan dalam dinamika politik dan pemerintahan negara tersebut.

Latar Belakang Supersemar

supersemar adalah

Presiden Soeharto (Foto: Instagram/@ulum_iqna)

Dilansir jurnal Supersemar 1966: Catatan Kontroversi Sejarah Indonesia yang Belum Usai oleh hmsejarah1980 (2021), pada penguhujung periode Orde Lama, kondisi ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dengan tingkat inflasi luar biasa. Hal ini menyebabkan kenaikan harga tak terkendali pada berbagai sektor.

Terjadinya kejadian ini sangat terkait dengan situasi politik yang berkecamuk di Indonesia pada awal tahun 1966. Soekarno tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut di saat rakyat memberontak padanya dan mendesak Soekarno untuk turun jabatan.

Untuk meredakan ketegangan, Soekarno meminta bantuan terhadap Soeharto untuk mengambil alih masalah tersebut karena Soeharto dianggap sebagai pemimpin yang sangat kuat dan dapat menyelesaikan permasalahan ini.

Beberapa faktor kunci yang membentuk latar belakang kejadian ini meliputi:

a. Kekacauan Politik

Pada saat itu, Indonesia mengalami ketidakstabilan politik yang signifikan. Pemerintahan Soekarno telah diwarnai oleh ketegangan dan konflik antara berbagai faksi politik dan militer.

Terdapat ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh Soekarno, dan negara berada dalam situasi krisis ekonomi dan politik yang serius.

b. Krisis Ekonomi

Indonesia juga tengah menghadapi krisis ekonomi yang meresahkan. Inflasi meningkat, nilai tukar rupiah anjlok, dan kehidupan ekonomi masyarakat semakin sulit.

c. Kepemimpinan Soekarno

Presiden Soekarno yang telah lama berkuasa menjadi subjek kontroversi. Sebagian orang merasa bahwa kepemimpinan Soekarno yang otoriter dan konfrontasional adalah faktor utama penyebab ketidakstabilan politik dan ekonomi.

d. Peran Militer

Militer, yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto, semakin mengambil peran penting dalam situasi politik Indonesia. Mereka mendukung tindakan yang akan membawa stabilitas dan memulihkan keamanan.

e. Tuntutan dari Berbagai Pihak

Terdapat tuntutan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tuntutan dari sejumlah tokoh politik dan pemimpin militer, untuk mengambil tindakan yang akan mengakhiri ketidakstabilan dan krisis yang melanda Indonesia.

Dalam konteks ini, surat perintah ini menjadi respons dari Presiden Soekarno untuk menyelesaikan ketidakstabilan politik dengan memberikan kewenangan istimewa kepada Jenderal Soeharto.

Ini merupakan langkah yang dimaksudkan untuk meredakan ketegangan dan mengambil langkah-langkah tegas guna mengatasi situasi krisis yang melanda Indonesia.

Surat perintah ini kemudian memicu perubahan besar dalam dinamika politik dan pemerintahan Indonesia dengan peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.

Tujuan Supersemar

Tujuan utama dari dokumen Supersemar adalah untuk memberikan kewenangan khusus kepada Jenderal Soeharto, yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat Indonesia.

Dilansir jurnal Supersemar 1966: Catatan Kontroversi Sejarah Indonesia yang Belum Usai oleh hmsejarah1980 (2021), tujuan Supersemar ialah mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam mengatasi kegentingan yang terjadi melalui wewenang Soekarno dan Soeharto.

Beberapa tujuan utama dalam pemberian kewenangan tersebut adalah:

1. Mengatasi Ketidakstabilan Politik

Surat ini dikeluarkan dalam situasi politik yang sangat tegang dan ketidakstabilan. Tujuannya adalah untuk meredakan ketegangan politik yang ada dan memberikan alat kepada pihak militer, di bawah kepemimpinan Soeharto, untuk mengambil tindakan guna mengembalikan stabilitas dan keamanan.

2. Mempertahankan Keutuhan Negara

Selama waktu tersebut, terdapat ancaman yang signifikan terhadap keutuhan negara Indonesia. Surat ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan negara dan mengatasi ancaman yang mungkin muncul akibat ketidakstabilan politik.

3. Mengakhiri Konflik dan Kerusuhan

Kondisi politik yang buruk saat itu menciptakan potensi konflik dan kerusuhan. Surat ini dimaksudkan untuk membantu mengakhiri konflik dan kerusuhan tersebut, mengembalikan ketertiban, dan melindungi kepentingan rakyat Indonesia.

4. Mendorong Perubahan Kepemimpinan

Surat ini dalam praktiknya, membantu memfasilitasi peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Ini adalah tujuan tersembunyi yang diperoleh dari surat perintah tersebut, yang mengarah pada pergantian kepemimpinan di Indonesia dan menciptakan landasan baru untuk pemerintahan yang lebih stabil.

Jadi, tujuan utama dari surat ini adalah untuk meredakan ketegangan politik, mengembalikan stabilitas, melindungi keutuhan negara, mengakhiri konflik, dan, pada akhirnya, memfasilitasi peralihan kepemimpinan yang lebih stabil di Indonesia.

Isi Supersemar

Dilansir jurnal Supersemar 1966: Catatan Kontroversi Sejarah Indonesia yang Belum Usai oleh hmsejarah1980 (2021), dokumen asli Supersemar saat ini masih belum diketahui keberadaannya. Ia menjadi misteri dari rangkaian perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Namun, isi dari surat tersebut sempat diabadikan, berikut ialah bentuk Supersemar asli:

supersemar

Isi Supersemar (Foto: dok. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)

Isi dari surat ini sebenarnya cukup singkat dan umumnya diinterpretasikan sebagai perpindahan kekuasaan dari Soekarno kepada Jenderal Soeharto.

Surat ini memberikan Jenderal Soeharto kewenangan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memelihara keamanan dan ketertiban di Indonesia.

Tugas utama penerima Supersemar adalah mengkonsolidasikan kekuasaan dan mengakhiri ketidakstabilan politik yang sedang berlangsung. Sejak saat itu, Soeharto menjadi tokoh utama dalam pemerintahan Indonesia, menggantikan peran Soekarno.

Hari Peringatan Supersemar

Hari peringatan Supersemar jatuh pada tanggal 11 Maret setiap tahunnya. Tanggal ini diperingati untuk mengenang dan merayakan peristiwa penting dalam sejarah politik Indonesia ketika Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.

Peringatan kejadian tersebut seringkali dijadikan kesempatan untuk merefleksikan peristiwa tersebut dan memahami implikasi dan peran penting yang dimainkannya dalam sejarah Indonesia.

Ini juga menjadi kesempatan untuk merayakan nilai-nilai demokrasi, persatuan, dan perjuangan bangsa dalam mengatasi tantangan politik yang pernah dihadapi.

Supersemar merupakan sebuah bab penting dalam kisah perjalanan Indonesia menuju ke arah yang lebih stabil dan damai. Surat Perintah Sebelas Maret menciptakan pergeseran besar dalam politik nasional, mengubah dinamika kekuasaan yang telah ada.

Meskipun surat tersebut memiliki interpretasi dan kontroversi tersendiri, peringatan hari tersebut menjadi momen untuk merenungkan perkembangan bangsa dan mendorong bangsa Indonesia untuk tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan persatuan.

Dengan memahami sejarah bangsa, Anda dapat mengambil pelajaran berharga untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia dan menjaga nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pendiri negara ini.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS