PARBOABOA Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani, berspekulasi Partai NasDem akan kehilangan banyak suara dari Indonesia bagian timur jika mengusung Anies Baswedan menjadi calon presidennya (capres) di pemilu 2024 mendatang. Hal ini diketahui lantaran Deni Irvani menyampaikan jika dukungan dari Indonesia bagian timur berkurang untuk Partai Nasdem sejak dikabarkan akan mengusung Anies sebagai capres.
"Dukungan pada Partai NasDem di Indonesia bagian Timur mengalami penurunan dari 10.8 persen (Mei 2021) menjadi 3,9 persen (Agustus 2022)," ungkap Deni saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (6/10/2022).
Menurunnya dukungan Partai NasDem dari Indonesia Timur dihubungkan juga dengan Anies yang dinilai lekat dengan agama Islam sedangkan mayoritas penduduk Indonesia Timur mayoritas non-muslim. Padahal pendukung dari bagian Indonesia Timur merupakan dukungan yang terbesar untuk NasDem.
"Bagaimanapun kita juga melihat proporsi pemberitaan kedekatan antara NasDem dengan Anies lebih banyak dibanding dengan dua tokoh yang lain," paparnya.
Keputusan NasDem memboyong Anies juga mengakibatkan mundurnya sejumlah kader seperti Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem Nilu Djelantik, eks Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Sulawesi Utara (Sulut) Fredriek 'Didi Roa' Lumalente, dan terakhir ada Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali Anak Agung Ngurah Panji Astika.
Namun Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan justru partainya tak kehilangan kader setelah deklarasi Anies. Menurut Hermawi, keputusan NasDem mengusung Anies justru menambah kekuatan partai. Dia mengatakan kader NasDem bertambah sekitar 3.601 orang setelah deklarasi Anies capres.
"Saya meyakini jumlah masyarakat yang akan menjadi kader NasDem akan terus bertambah. Seperti istilah atau pepatah mati satu tumbuh seribu dan esa hilang, seribu terbilang," ucap Hermawi dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).