PARBOABOA – Keselamatan dalam mengunjungi sebuah negara bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara sangatlah penting.
Keamanan menjadi salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan sebelum menentukan destinasi wisata mana yang akan didatangi.
Selama berwisata, para turis atau wisatawan tentunya tidak menginginkan adanya pengalaman yang tidak menyenangkan.
Seperti, menjadi korban pencurian atau pencopetan, kekerasan hingga bencana alam.
Dilansir dari laman Forbes Advisor, Rabu (17/07/2024), ada sebuah studi tentang kota mana yang dianggap paling aman untuk wisatawan.
Menurut Forbes Advisor, Singapura menempati posisi teratas sebagai kota paling aman bagi wisatawan.
Studi yang dilakukan oleh platform global mengenai keuangan pribadi ini menghasilkan kesimpulan tersebut setelah membandingkan 60 kota internasional dengan tujuh metrik utama seperti risiko bencana alam dan kejahatan.
Di Singapura, kejadian seperti angin topan, banjir dan gempa bumi merupakan sesuatu yang jarang terjadi. Karenanya, Singapura berada di posisi terbawah dalam hal risiko bencana alam.
Negara yang memiliki luas wilayah 721.5 kilometer persegi itu berada di posisi terbawah dalam hal risiko keamanan kesehatan dan risiko keamanan infrastruktur yang mencerminkan kualitas layanan kesehatan dan infrastruktur kota itu.
Hal penting lainnya dalam penilaian ini adalah rendahnya risiko keamanan digital di Singapura. Hal ini berarti warga negara dapat menjelajahi internet tanpa takut akan pelanggaran privasi, serangan online sampai pencurian identitas.
Selain Singapura, kota lainnya yang mendapatkan skor terbaik secara keseluruhan adalah Tokyo, Jepang dan Toronto, Kanada. Kedua kota ini masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Sementara itu, dua kota di Asia lainnya yang masuk dalam sepuluh kota besar paling aman di dunia bagi wisatawan menurut Forbes Advisor adalah Seoul, Korea Selatan dan Osaka, Jepang.
Kota Paling Bahagia
Selain kota paling aman, banyak wisatawan dan masyarakat yang menginginkan untuk tinggal di kota yang indah dan nyaman.
Terlepas dari aspek ekonomi, kesehatan mental, keamanan dan rasa memiliki terhadap kota yang ditinggali menjadi faktor yang memicu kebahagiaan.
Sebuah studi global dari Institute for Quality Life, Happy City Index 2024, yang menyoroti faktor kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
Happy City Index telah menilai ribuan faktor berbeda untuk memahami kualitas hidup dan rasa bahagia di antara penduduk setiap kota. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori yaitu warga negara, tata kelola, lingkungan, ekonomi dan mobilitas.
Tahun ini, Eropa mendominasi 20 besar di mana 19 kota di Eropa masuk dalam posisi teratas. Satu kota yang tidak berada di Eropa adalah Minneapolis, Amerika Serikat yang terkenal dengan kancah seni nya berada di posisi ke-18.
Aarhus, kota terbesar kedua di Denmark menjadi kota yang terpilih sebagai paling bahagia di dunia, yang dikenal dengan kota senyum. Lokasinya yang berada di lereng bukit yang unik menjadi kegembiraan yang dirasakan masyarakatnya.
Tempat kedua didapatkan oleh Zurich, Swiss. Berlin, Jerman berada di posisi ketiga, Gothenburg, Swedia berada di posisi keempat. Sedangkan Amsterdam, Belanda di posisi kelima.
Helsinki, Finlandia berada di posisi keenam. Bristol, Inggris Raya berada di posisi ketujuh, Copenhagen, Denmark berada di posisi kedelapan. Jenewa, Swiss di posisi kesembilan dan Munich, Jerman menempati pososo kesepuluh.
Posisi kesebelas didapatkan oleh Stockholm, Swedia. Kedua belas ada Rotterdam, Belanda. Ketigabelas ada Oulu, Finlandia. Wina, Austria berada di posisi keempat belas.
Sementara itu, posisi kelima belas ditempati oleh Edinburgh, Inggris Raya. Keenam belas didapatkan oleh Reykjavik, Islandia. Posisi ketujuh belas di Aalborg, Denmark. Kedelapan belas ada di Minneapolis, Amerika Serikat. Posisi sembilan belas diperoleh Basel, Swiss dan terakhir posisi kedua puluh di Alesund, Norwegia.
Sangat disayangkan, dalam daftar ini tidak ada satu pun kota dari Indonesia yang masuk dalam kategori kota paling bahagia, termasuk Jakarta.