PARBOABOA – Dalam masa libur sekolah, biasanya orang tua akan mengajak anak-anaknya untuk menikmati waktu luang dengan bepergian ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.
Mengetahui cara berkemas secara efisien bisa berdampak besar pada pengalaman perjalanan yang dilakukan.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, Rabu (26/06/2024), mengatur pakaian, perlengkapan mandi dan keperluan perjalanan lainnya adalah seni sejati.
Melakukan hal ini dengan benar dapat menghemat waktu di bandara dan mengurangi stres dalam perjalanan secara keseluruhan.
Penulis Perjalanan dan Pendiri Just Packed, Lydia Mansel memberikan saran memaksimalkan ruang hingga merencanakan pakaian seperti seorang profesional.
Menurut Mansel, ia membiarkan moda transportasinya yang menentukan seberapa padatnya koper yang akan dibawa.
“Cara saya mengemas koper bergantung pada cara saya bepergian,” ucap Mansel. Misalnya, jika dia sedang mengemudi atau terbang tetapi hanya membawa barang bawaan, maka ia akan mengemas kopernya secara berlebihan.
Pasalnya, banyak maskapai penerbangan hanya menimbang bagasi yang terdaftar. Moda transportasi akan membantu menentukan jumlah maksimum yang dapat dibawa dan ukuran bagasi yang akan dipilih.
“Saat saya terbang dan memeriksa tas, saya tahu batas berat dan saya harus memperhitungkan berapa banyak sebenarnya yang akan dimasukkan ke dalam koper,” ujar Mansel.
Dalam hal ini, Mansel akan menggunakan koper yang beratnya di bawah aturan bagasi di pesawat. Kemudian dia akan mengemas tas secara normal dan menimbang tas dengan timbangan tangan.
Dengan beberapa pasang dan perlengkapan mandi, Mansel biasanya memiliki berat di bawah aturan bagasi agar memberikan ruang gerak untuk membawa oleh-oleh saat bepergian.
Untuk mengisi pakaian di dalam koper, tidak perlu dikhawatirkan apakah akan menggulung atau melipatnya. Menurutnya hal itu tidak terlalu penting.
“Lakukan saja apa yang berhasil untuk anda lakukan dalam rangka membawa pakaian di dalam koper sesuai ukuran bagasi,” paparnya.
Lydia Mansel telah melakukan penelitian mengenai pro dan kontra menggulung atau melipat pakaian.
Walaupun secara pribadi, Lydia Mansel lebih suka melipat pakaian yang lebih kasual seperti jeans dan atasan katun. Namun untuk pakaian yang lebih rapuh atau cenderung kusut, Mansel akan menggulungnya.
Seperti apa pun cara berkemas, sangat penting untuk memanfaatkan setiap inci ruang di bagasi. Termasuk beberapa tempat yang sering diabaikan.
Misalnya, jika memasukkan kotak topi travel ke dalam koper. Cobalah masukkan barang-barang kecil seperti syal bersama topi.
Setiap pakaian harus dilipat atau digulung sekencang mungkin dan dimasukkan ke dalam setiap inci persegi ruang ekstra, termasuk sepatu.
“Jika bisa, gulung kaus kaki, pakaian dalam atau kaus yang lebih kecil dan masukkan ke dalam sepatu yang dibawa. Sedikit ruang ekstra dapat membuat perbedaan besar. Mengemas dengan cara seperti ini akan membantu mempertahankan bentuknya,” jelas Lydia Mansel.
Tas yang semrawut bisa mematikan mood perjalanan. Itu sebabnya, berinvestasilah pada packing cube atau packing cube kompresi.
“Saya baru-baru ini beralih pada packing cube dan telah menggunakannya selama sekitar satu tahun,” jelasnya.
Menggunakan packing cube juga bisa bermanfaat untuk menyortir cucian yang akan dibawa setelah pulang dari liburan.
Sebelum bepergian, bawalah satu packing cube kosong yang dapat diisi dengan semua cucian kotor selama perjalanan.
“Ketika sampai di rumah, saya tinggal membuang isi packing cube baju kotor ke keranjang cucian, daripada harus mencari-cari barang yang perlu dicuci di dalam koper,” paparnya.
Tingkat pengemasan berikutnya adalah dengan memikirkan kembali pakaian perjalanan. “Perencanaan pakaian saya untuk jalan-jalan biasanya dimulai sekitar seminggu sebelumnya,” jelas Mansel.