PARBOABOA – Kehamilan merupakan momen yang sangat istimewa dalam kehidupan setiap wanita. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa masa kehamilan juga dapat menyebabkan berbagai tantangan dan masalah kesehatan, salah satunya adalah sakit pinggang.
Dilansir dari laman resmi gooddoctor.co.id, sakit pinggang saat hamil adalah masalah yang sering dialami oleh calon ibu. Kondisi ini terjadi seiring berkembangnya usia kehamilan biasanya akan terasa ketika memasuki kandungan sekitar 20 minggu.
Dalam kisaran persentase yang signifikan, sekitar 50-70% dari ibu hamil akan mengalami beban pada punggung dan pinggang yang semakin meningkat.
Beberapa wanita mungkin tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun bagi sebagian lainnya, sakit pinggang bisa menjadi masalah yang cukup mengganggu dan mengurangi kenyamanan selama masa kehamilan.
Lantas, normalkah sakit pinggang saat hamil muda? Untuk lebih memahaminya, mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Penyebab Sakit Pinggang saat Hamil
ketgamb Ilustrasi hamil (Foto: Freepik) #end
Dilansir dari laman resmi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), hormon yang dihasilkan oleh tubuh selama kehamilan menjadi penyebab utama sakit pinggang. Saat hamil, hormon tersebut menyebabkan kelonggaran pada sendi dan membuatnya lebih fleksibel sehingga rentan terhadap cedera.
Pinggang dan pinggul sangat rentan terhadap rasa sakit selama kehamilan karena peran pentingnya dalam menopang tubuh dan gerakan. Rasa sakit ini dapat menjadi lebih parah ketika ibu hamil berdiri dalam waktu lama atau melakukan aktivitas berat.
Biasanya, akan terasa sakit pinggang saat hamil trimester 3. Terdapat beberapa penyebab sakit pinggang saat hamil, di antaranya:
1. Pelepasan Hormon Relaksin
Hormon relaksin mempengaruhi berbagai bagian sistem muskuloskeletal, termasuk tulang, ligamen, dan jaringan ikat lainnya. Hormon ini menyebabkan perubahan pada tulang rawan dan tendon, membuatnya lebih longgar dan kendur.
Selain itu, hormon relaksin membantu melonggarkan area panggul sebagai persiapan untuk melahirkan. Efek dari hormon ini dapat menyebabkan disfungsi pada sendi sakroiliaka, rasa sakit pada ligamen bundar, dan disfungsi simfisis pubis.
2. Penambahan Berat Badan
Selama kehamilan, kenaikan berat badan adalah hal yang alami karena pertumbuhan janin dan peningkatan volume cairan tubuh. Ibu hamil dapat mengalami kenaikan berat badan antara 25 hingga 35 pon (sekitar 11-16 kg), sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
Penambahan berat badan ini menambah tekanan pada pinggang dan pinggul, sehingga meningkatkan rasa sakit pada area tersebut.
3. Perubahan Postur Tubuh
Kenaikan berat badan yang terutama berfokus pada bagian tengah tubuh dapat menyebabkan pergeseran pusat gravitasi tubuh. Perubahan postur ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dan ketegangan pada pinggul.
4. Osteoporosis Sementara
Nyeri pada pinggul dan area selangkangan juga bisa disebabkan oleh demineralisasi tulang pinggul, yang dikenal dengan istilah osteoporosis sementara atau transient osteoporosis.
Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan dan berhubungan dengan kadar kalsium dan kalium yang rendah.
Osteoporosis sementara umumnya akan membaik setelah melahirkan, namun dalam kasus yang jarang terjadi, patah tulang pinggul dapat memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
5. Posisi Tidur
Meskipun tidur miring dapat menyebabkan nyeri pada pinggul dengan memberikan tekanan pada persendian, tidur miring sering dianggap sebagai pilihan tidur yang paling nyaman selama kehamilan.
Oleh karena itu, ibu hamil sering harus tidur miring selama kehamilan ini, walaupun posisi tidur ini dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan.
Normalkah Sakit Pinggang saat Hamil Muda?
ketgamb Ilustrasi hamil (Foto: Pixabay) #end
Pada umumnya, sering dirasakan sakit pinggang saat hamil 9 bulan. Namun, tak sedikit juga perempuan yang mengalami sakit pinggang saat hamil muda.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormonal, perubahan postur tubuh, peningkatan berat badan, dan ketegangan pada otot-otot pinggang akibat pembesaran rahim.
Sebagian besar kasus sakit pinggang saat hamil tidak memerlukan perhatian medis serius dan cenderung mereda seiring berjalannya waktu. Namun, sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu mengedepankan kesehatan dan kenyamanan diri.
Jika sakit pinggang terasa sangat parah, berlangsung terus-menerus, atau disertai gejala lain yang mencemaskan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan nasihat medis yang tepat.
Meskipun sakit pinggang dapat dianggap sebagai bagian normal dari proses kehamilan, tetap penting untuk menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat, melakukan peregangan, menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, serta menggunakan dukungan dan penyangga yang sesuai jika diperlukan.
Setiap ibu hamil memiliki kondisi dan respons tubuh yang berbeda, jadi selalu bijaksana untuk berbicara dengan tenaga medis yang terlatih untuk mendapatkan panduan khusus yang sesuai dengan kondisi calon ibu.
Cara Mengatasi Sakit Pinggang saat Hamil
ketgamb Ilustrasi hamil (Foto: Freepik/@odua) #end
Meskipun sakit pinggang saat hamil bisa dianggap sebagai hal yang wajar, calon ibu tidak boleh mengabaikannya. Selain mengganggu aktivitas, sakit pinggang juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius.
Untuk mengatasinya, berikut dijelaskan tentang beberapa cara mengatasi sakit pinggang saat hamil, di antaranya:
1. Memperhatikan Postur Tubuh saat Beraktivitas
Pastikan untuk memperbaiki postur tubuh saat berdiri, berjalan, dan duduk. Hindari membungkuk, dan pastikan bahu sedikit condong ke belakang.
Jika duduk, pilih kursi yang memiliki sandaran punggung. Jangan berdiri terlalu lama untuk menghindari rasa sakit berlebih pada pinggang.
2. Tidur dengan Posisi Menyamping
Tidur dalam posisi menyamping, terutama menghadap kiri, adalah posisi tidur yang paling nyaman untuk meredakan sakit pinggang.
Calon ibu juga dapat mencoba tidur dengan kaki memeluk lutut atau menggunakan bantal di bawah perut atau di belakang punggung ketika berbaring cukup lama.
3. Mengompres dengan Air Hangat dan Air Dingin Bergantian
Salah satu metode yang sering digunakan untuk meredakan sakit pinggang adalah dengan mengompres area pinggang menggunakan air hangat atau dingin secara bergantian.
Teknik ini terbukti cukup efektif karena kedua suhu air tersebut memberikan manfaat yang berbeda namun saling melengkapi. Mengompres area pinggang dengan air hangat memiliki efek relaksasi pada otot-otot di sekitar daerah tersebut.
4. Melakukan Olahraga Ringan
Lakukan olahraga ringan seperti senam hamil, berjalan kaki, atau berenang. Olahraga ini membantu meregangkan otot kaki, bokong, dan pinggul, serta mengurangi tekanan pada saraf pinggang.
Selain itu, moms juga dapat melakukan yoga prenatal atau yoga kehamilan untuk membantu mengatasi sakit pinggang selama kehamilan. Beberapa pose yoga yang dapat dicoba adalah triangle pose yang dilakukan selama 10 hingga 30 detik untuk setiap sisi pinggul.
5. Menggunakan Alas Kaki yang Tepat
Saat memilih alas kaki, sangat penting untuk memperhatikan kenyamanan dan dukungan yang diberikan pada area pinggang dan postur tubuh secara keseluruhan.
Beberapa jenis alas kaki yang disarankan untuk menghindari sakit pinggang dan menjaga postur tubuh yang baik antara lain adalah sandal jepit, flat shoes, dan sneakers.
6. Hindari Mengangkat Beban Berat
Selama masa kehamilan, sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan ibu hamil dengan menghindari mengangkat beban berat yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Beban berat seperti galon air atau tabung gas dapat menimbulkan tekanan berlebih pada tubuh dan berpotensi menyebabkan cedera atau ketidaknyamanan.
Untuk itu, selalu perhatikan kesehatan dan kenyamanan selama masa kehamilan dengan mengenali penyebab dan cara mengatasi sakit pinggang saat hamil. Jika rasa sakit masih terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Editor: Juni