PARBOABOA - Mulai 17 Juli 2023, karyawan di kementerian perdagangan Rusia tidak lagi diizinkan menggunakan iPhone saat bekerja.
Satu kementerian lain berencana untuk mengikuti larangan penggunaan iPhone, seperti halnya perusahaan minyak negara, Rostec.
Pada bulan Maret, Kremlin pernah mengatakan kepada para pejabat untuk berhenti menggunakan produk Apple, dengan alasan kekhawatiran mereka rentan terhadap peretasan AS.
Kemudian pada Juni, pemerintah Rusia menuduh Apple bekerja sama dengan badan intelijen AS.
Tudingan ini muncul usai perusahaan keamanan dunia maya mengatakan bahwa iPhone yang menjalankan iOS versi lama telah terinfeksi malware sehingga berpotensi membuat perangkat ini bisa menguping.
Apple membantah mentah-mentah tuduhan tersebut. Badan Intelijen Rusia sejauh ini tak memberikan bukti yang mendukung klaim mereka.
Sementara itu, sejumlah pakar keamanan independen menyatakan tak ada tanda-tanda bahwa Apple membuat pengecualian "pintu belakang" untuk enkripsi perangkat, demikian dikutip Business Insider.
Pelarangan ini sejalan dengan usaha pemerintahan Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi luar negeri.
Pada Februari tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit, yang menuntut berbagai organisasi yang terlibat dalam "infrastruktur informasi penting", untuk beralih ke perangkat lunak yang dikembangkan di dalam negeri, misalnya Aurora, pada 2025.
Adapun organisasi "infrastruktur informasi penting" merupakan istilah yang mencakup organisasi sektor kesehatan, sains, dan finansial.
Kendati begitu, beberapa analis Rusia percaya bahwa dekrit tersebut tidak akan membantu meredakan kecurigaan, bahwa badan intelijen AS dapat mengakses informasi sensitif tentang aktivitas pemerintah Rusia.
"Para pejabat benar-benar percaya bahwa orang Amerika bisa menggunakan peralatannya untuk penyadapan," kata Andrey Soldatov selaku pakar dinas keamanan dan intelijen Rusia.
"Dinas Keamanan Federal pun sebenarnya sudah lama khawatir akan penggunaan iPhone untuk kebutuhan kerja, tetapi administrasi kepresidenan dan pejabat lainnya menentang pembatasan hanya karena mereka suka iPhone," lanjutnya.
Selain karena kesukaannya terhadap iPhone, para pejabat juga menentang larangan tersebut karena mereka enggan membawa ponsel atau tablet tambahan.
Oleh sebab itu, veteran keamanan siber Rusia, Alexey Lukatsky tidak percaya bahwa pejabat Rusia akan menggunakan perangkat dengan sistem operasi Aurora secara permanen, sebagaimana dilansir dari Financial Times, Selasa (18/7/2023).
Larangan ini tidak akan berlaku untuk iPhone yang digunakan oleh warga Rusia pada umumnya. Tapi Apple memang sudah berhenti menjual produk dan menyediakan layanannya di Rusia sejak dimulainya invasi ke Ukraina pada tahun lalu.