PARBOABOA, Lamongan – Dua hari berturut-turut aksi pengeroyokan terjadi di Desa Girik, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur, pada Sabtu (2/4/2022) dan Minggu (3/4/2022).
Dugaan sementara, aksi pengeroyokan itu terjadi karena sentimen antar perguruan silat di Lamongan. Dua pelajar yang berinisial AA (19) dan WJ (18), menjadi korban dalam kejadian tersebut.
"Dua pelajar yang menjadi korban berhasil selamat, namun korban mengalami kerugian materiil sekitar Rp1,7 juta akibat motornya dirusak," ujar Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Kris di Lamongan, Selasa (5/4/2022).
Anton mengatakan, aksi pengeroyokan itu pertama kali terjadi pada Sabtu, sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, WJ yang baru pulang dari kedai kopi tiba-tiba diadang oleh delapan orang berpakaian serba hitam.
Kemudian, insiden kedua pengeroyokan itu berlanjut pada Minggu, sekitar pukul 01.15 WIB. Kedua korban yang saat itu sedang nongkrong didatangi lima pelaku dengan menggunakan baju yang sama seperti sebelumnya.
Korban yang merasa ketakutan langsung melarikan diri dan meninggalkan sepeda motornya. Pelaku lalu merusak motor korban yang bermerek Honda Scoopy dan Honda Mega Pro.
Dalam kejadian itu, motor Honda Scoopy milik AA mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kini, polisi telah menangkap tiga pelaku pengeroyokan yang berinisial (18), AN (22), dan RZ (19). Ketiga pelaku tersebut merupakan warga Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang.
"Setelah laporan yang kami terima, anggota kemudian terjun mendatangi lokasi dan mengamankan tiga orang," ucap Anton.
Polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, seperti sepeda motor yang dirusak, batu, dan kayu.
Akibat tindakannya, ketiga pelaku dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.