PARBOABOA, Jakarta - Sindrom mata kering atau keratoconjunctivitis sisca merupakan salah satu penyakit yang umum dialami oleh masyarakat, khususnya kaum wanita dan orang lanjut usia. Penyakit ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata dan juga dapat mengganggu penglihatan.
Sindrom mata kering sendiri adalah kondisi ketika permukaan kornea dan konjungtiva mengalami kekeringan akibat air mata tidak dapat melumasi mata dengan baik.
Penyebab Sindrom Mata Kering
Seperti yang telah disebutkan di atas, penyebab mata kering adalah produksi dan drainase air mata yang tidak seimbang. Penderita mata kering biasanya tidak menghasilkan air mata yang cukup atau memiliki air mata dengan kualitas yang buruk.
Air mata diproduksi oleh kelenjar air mata, dan memiliki 3 lapisan, yaitu: minyak, air, dan lendir. Ketiga lapisan air mata tersebut memiliki fungsi masing-masing untuk menjaga permukaan mata dan melembapkan mata.
Ketika salah satu dari ketiga lapisan tadi berkurang dari jumlah normalnya, air mata dapat menguap terlalu cepat atau tidak tersebar secara merata. Akibatnya, mata rentan mengalami kekeringan.
Adapun berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hal tersebut, yaitu:
- Terapi penggantian hormon.
- Paparan angin atau udara kering, seperti paparan angin saat berkendara tanpa pelindung mata.
- Alergi.
- Operasi mata LASIK, yang dapat mengurangi produksi air mata. Namun, mata kering akibat lasik biasanya hanya sementara.
- Obat-obatan tertentu, termasuk antihistamin, dekongestan hidung, pil KB, dan antidepresan.
- Pemakaian lensa kontak dalam jangka panjang.
- Menatap komputer selama berjam-jam.
- Kekurangan vitamin A.
- Tidak cukup berkedip.
- Proses kehamilan.
- Menopause
Gejala atau Ciri-Ciri sindrom Mata Kering
Ketika seseorang mengidap penyakit sindrom mata kering, biasanya akan muncul ciri-ciri atau gejala sebagai berikut:
- Mata terasa perih
- Mata lebih sensitif terhadap cahaya
- Sensasi kesat atau berpasir di dalam mata
- Sensasi panas, menyengat, atau gatal di dalam mata
- Ada rasa mengganjal di dalam mata
- Mata memerah
- Penglihatan kabur
- Mata lelah dan berair
- Lendir di dalam atau di sekitar mata
Apabila gejala-gejala tersebut tidak segera ditangani, maka kondisi itu akan menyebabkan peradangan, nyeri, bisul, dan bekas luka pada kornea.
Cara Mencegah Sindrom Mata Kering
Untuk mencegah terjadinya mata kering, ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Menggunakan kaca mata pelindung disaat cuaca berangin.
- Hindari asap ataupun polusi udara.
- Istirahatkan mata.
- Teteskan air mata buatan.
- Menggunakan pelembap udara untuk menghindari udara kering.
- Hindari merokok.
- Memenuhi kebutuhan cairan yang cukup untuk tubuh.
- Penuhi kebutuhan tidur.
Pengobatan Sindrom Mata Kering
Jika Anda terlanjur mengalami sindrom mata kering, pengobatan yang dilakukan harus berdasarkan penyebabnya, seperti:
- Pemberian air mata buatan bila penyebabnya adalah kurangnya komponen air.
- Pemberian lensa kontak apabila komponen mukus yang kurang.
- Penutupan punctum lakrimalis bila terjadi penguapan yang berlebihan.
- Operasi juga bisa dilakukan ketika mata kering terjadi akibat kelopak mata bagian bawah terlalu kendur. Operasi akan dilakukan untuk memperbaiki kelopak mata.
- Penggunaan obat-obatan dengan resep dokter
Demikianlah seputar informasi mengenai penyebab dan gejala dari sindrom mata kering. Anda bisa melakukan tindak pencegahan penyakit ini dengan menerapkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas. Namun apabila Anda terlanjur mengidap penyakit ini dan gejalanya semakin memburuk, segera periksakan diri Anda ke dokter. Semoga bermanfaat!