PARBOABOA – Sebagian besar masyarakat di Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan penyakit meningitis. Pasalnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus dan tingkat kematian tertinggi akibat meningitis di kawasan Asia Tenggara.
Meningitis sendiri merupakan penyakit yang terjadi karena ada peradangan atau inflamasi pada selaput otak yang bernama meningen. Selaput ini adalah lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
Penyakit ini seringkali sulit untuk dikenali pada awal kemunculannya. Sebab, meningitis hampir menyerupai flu, demam, atau sakit kepala. Umumnya, penyebab utama meningitis adalah virus, jamur, dan bakteri.
Gejala Meningitis
Penyakit meningitis umumnya menimbulkan beragam gejala, seperti sakit kepala dan demam. Sementara itu, gejala yang timbul pada bagian neurologis umumnya berupa kejang, gangguan sensorik, dan gangguan perilaku pada pengidap.
Saat terserang meningitis, pengidap juga bisa mengalami penurunan kesadaran dan edema otak. Jika dibiarkan tanpa penanganan, bisa berujung pada kondisi jaringan dan cairan otak bergeser dari posisiny sehingga mendesak area sekitar atau lebih dikenal dengan herniasi otak.
Penyebab Meningitis
Seperti yang telah disebutkan di atas, meningitis bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Namun, meningitis juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain seperti kriptokokus dan karsinomatosa. Melansir dari Health Line, berikut adalah penyebab dari meningitis yang harus di waspadai:
1. Meningitis Bakeri
Meningitis bakteri menular dan disebabkan oleh infeksi dari bakteri tertentu. Infeksi bakteri penyebab meningitis ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
5 hingga 40 persen anak-anak dan 20 hingga 50 persen orang dewasa dengan kondisi ini, dilaporkan meninggal dunia. Ancaman meningitis bakteri ini nyata bahkan dengan perawatan yang tepat.
Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan meningitis bakterial adalah:
- Streptococcus pneumoniae yang biasanya ditemukan di saluran pernapasan, sinus, dan rongga hidung dan dapat menyebabkan apa yang disebut "meningitis pneumokokus"
- Neisseria meningitidis yang menyebar melalui air liur dan cairan pernapasan lainnya dan menyebabkan apa yang disebut "meningitis meningokokus"
- Influenza Haemophilus yang dapat menyebabkan tidak hanya meningitis tetapi juga infeksi pada darah, radang tenggorokan, selulitis, dan radang sendi menular
- Listeria monocytogenes yang merupakan bakteri bawaan makanan
- Staphylococcus aureus yang biasanya ditemukan di kulit dan saluran pernapasan, dan menyebabkan "meningitis stafilokokus"
2. Meningitis Jamur
Meningitis jamur adalah jenis meningitis yang langka. Jenis meningitis ini umumnya disebabkan oleh jamur yang menginfeksi tubuh manusia dan kemudian menyebar dari aliran darah ke otak atau sumsum tulang belakang.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih mungkin mengembangkan meningitis jamur. Ini termasuk orang dengan kanker atau HIV.
Jamur paling umum yang terkait dengan meningitis jamur meliputi:
- Cryptococcus yang terhirup dari kotoran atau tanah yang terkontaminasi kotoran burung
- Blastomyces jenis jamur lain yang ditemukan di tanah
- Histoplasma yang ditemukan di lingkungan yang sangat terkontaminasi kotoran kelelawar dan burung
3. Meningitis Virus
Meningitis virus adalah jenis meningitis yang paling umum. Virus dalam kelompok enterovirus menyebabkan 85 persen kasus. Ini lebih sering terjadi selama musim panas dan musim gugur.
Berikut jenis virusnya, yaitu Coxsackievirus A, Coxsackievirus B, dan Echovirus. Virus dalam kategori enterovirus dilaporkan telah menyebabkan sekitar 10 hingga 15 juta infeksi per tahun.
Namun, hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi virus tersebut yang akan mengembangkan meningitis. Virus lain yang dapat menyebabkan meningitis, yakni Virus West Nile, Influensa, Virus mumps, HIV, Measles, Virus herpes dan Coltivirus.
Cara Mencegah Meningitis
Untuk mencegah penyakit yang satu ini, hal yang paling penting dilakukan yakni memberikan imunisasi sejak dini untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengurangi kontak langsung dengan pengudap dan mengurangi tingkat kepadayan di lingkungan tempat tinggal.
Selain itu, penerapan gaya hidup sehat harus dilakukan, seperti rajin cuci tangan untuk membantu menghambat penyebaran virus, jamur, dan juga bakteri penyebab meningitis.
Cara mencegah meningitis di atas menjadi penutup pembahasan terkait gejala, penyebab, dan cara mencegah penyakit meningitis. Jika Anda mulai melihat gejala-gejaladari penyakit ini, segera periksakan ke dokter agar kondisinya tidak semakin memburuk. Semoga bermanfaat!