PARBOABOA, Jakarta – Presiden Jokowi membantah isu penghapusan daya listrik 450 VA yang sedang ramai dibicarakan beberapa waktu belakangan ini. Jokowi mengatakan, pemerintah akan tetap menyediakan subsidi bagi pelanggan listrik 450 VA agar tidak menyulitkan masyarakat kalangan bawah.
"Tidak ada, tidak ada penghapusan untuk 450 VA. Tidak ada juga perubahan dari 450 VA ke 900 VA. Tidak ada, tak pernah bicara seperti itu," kata Jokowi usai melakukan peresmian Tol Serpong-Balaraja dan Cibitung-Cilincing, Selasa (20/09/2022) ini.
Dengan adanya kepastian ini, Jokowi berharap masyarakat tidak lagi resah memikirkan penghapusan subsidi listrik tersebut.
Bantahan Jokowi ini senada dengan ucapan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Rabu (14/09/2022) lalu. Menkeu tersebut mengatakan subsidi listrik akan untuk tahu 2023 akan tetap berjalan sesuai Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPN) 2023, dimana subsidi listrik telah ditetapkan sebesar Rp72,6 miliar.
Adapun isu penghapusan daya listrik 450 VA menjadi bahan pembicaraan usai Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengatakan bahwa DPR dan pemerintah sudah sepakat tentang penghapusan daya listrik 450 VA yang diganti menjadi daya 900 VA
"Kami sepakat dengan pemerintah untuk (menaikkan) 450 VA menjadi 900 VA, dan 900 VA menjadi 1.200 VA," kata Said, Senin (12/09/2022).
Menurut Said, kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan bertambahnya pasokan listrik, dan pemerintah dapat menaikan penggunaan listrik di tanah air.
"Kebijakan ini untuk membela orang miskin. Jangan sampai saat dia mau cuci baju (menggunakan mesin cuci), tapi dia harus mematikan kulkasnya (karena daya listriknya tidak cukup)," imbuh Said.
Disamping itu, Said meminta PT PLN (Persero) untuk tidak meminta biaya tambahan kepada masyarakat untuk menaikan daya.
"Kalau dari 450 VA kita naikkan 900 VA kan enggak perlu biaya. PLN tinggal datang ngotak atik kotak meteran," tutur Said.