PARBOABOA, Jakarta - Seorang polisi bernama Bripka Heri Prasetyo (35) membangun Taman Kanak-kanak (TK) di Dusun Krambil, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, D.I Yogyakarta.
Dilansir dari laman resmi Polri, TK yang dibangun untuk warga dan dibuka secara gratis ini dinamai Bumi Damai Indonesia.
Pembangunan TK itu bermula ketika Heri yang gemar blusukan ke desa-desa untuk memberikan sembako mendapat keluhan dari warga sekitar terkait tidak adanya sekolah anak di wilayah mereka.
Jika anak-anak ingin bersekolah, mereka harus menempuh perjalanan sekitar 4-5 kilometer dengan berjalan kaki.
Hal ini terpaksa dilakukan karena banyak warga yang tak memiliki kendaraan. Sebab, para orang tua di Dusun Krambil hanya bekerja sebagai buruh dan petani.
Usai menerima keluhan itu, Heri mempertimbangkannya. Lalu, tak diduga, ada salah satu warga yang bernama Ngadilah (53) menawarkan rumahnya untuk digunakan sebagai sekolah bagi anak-anak.
Ngadilah tak membebani uang sewa atas rumahnya itu, Namun Heri bersikeras membayar dengan uang pribadi senilai Rp5 juta untuk lima tahun ke depan.
Sekolah tentu membutuhkan seorang pengajar untuk membimbing siswa, secara kebetulan, salah satu penduduk dusun ada yang memiliki pengalaman sebagai guru TK, dia adalah Sugiati (52).
Sugiati merasa terenyuh dengan tekad Heri mendirikan TK gratis bagi anak-anak yang ada di plosok. Karena itu, ia berkeinginan kembali mengajar sebagai guru.
Hibahkan Tukin
TK Bumi Damai Indonesia memiliki 4 orang guru yang seluruh gajinya diberikan oleh Heri dari tunjangan kinerja (tukin) tiap bulannya.
Adapun tukin yang diterima Heri setiap bulannya sebesar Rp2,7 juta. Di mana, senilai Rp2 juta ia berikan untuk 4 orang guru dan sisanya digunakan sebagai keperluan TK.
Heri mengatakan jika sang istri, Anggie tak keberatan akan keputusannya ini dan malah memberi dukungan meski hanya menerima gaji pokok.
Dia menyebut, sang istri tak memberatkan kehidupan rumah tangga mereka karena Anggie juga memiliki sebuah pekerjaan.
Taman Kanak-Kanak pun resmi dibuka tanpa pungutan biaya apapun alias gratis pada Juli 2020. Saat mulai beroperasi, sekolah tersebut menerima 28 peserta didik.
TK itu juga kini telah memiliki izin dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2022 dan memiliki 3 angkatan.
Bakti Sosial
Menurut Sugiati, Heri merupakan orang yang supel, suka membantu sesama, dan santun dengan siapa saja, apalagi orang tua.
Ia mengungkapkan jika Heri sering kali membantu warga tidak mampu di Gunungkidul, seperti bantuan melalui bakti sosial. Heru juga sempat membantu pembangunan vihara.
Ada 4 vihara yang dibantu oleh Heri, di mana seluruhnya berada di daerah asal sang polisi, yakni di Kecamatan Panggang.
Wakaf Tanah
Ngadilah, pemilik rumah yang disewa Heri pun mewakafkan sebidang tanah seluas 200 meter yang berada di samping TK untuk dijadikan sekolah.
Ia menyebut jika banyak anak-anak yang ingin sekolah di dusun tersebut karena gratis.
Ngadilah juga merasa kasihan jika anak-anak harus berjalan jauh jika ingin bersekolah.
Sambil meneteskan air mata, Ngadilah mengatakan "Daripada disewa dibangun saja tak kasih tanah saya bilang begitu kasihan sama anak-anak biar lanjut di sini daripada kemana-mana, tak kasih tanah daripada nyewa".