PARBOABOA, Jakarta – Panglima Komando Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Untung Budiharto menyebut bahwa resesi ekonomi, radikalisme, hingga perpolitikan menjadi tantangan yang akan dihadapi ibu kota pada tahun 2023.
Menurutnya, tahun 2023 bukan tahun yang menguntungkan secara ekonomi karena adanya ancaman resesi ekonomi yang mau tidak mau membutuhkan kerja sama semua pihak untuk menghadapinya.
“Menghadapi resesi kita harus bergandengan tangan. Bukan kepentingan kita saja, yang terpenting untuk mewariskan anak cucu kita lebih baik dari yang kita punya sekarang,” kata Untung dalam acara pertemuan dengan Ketua Rukun Warga (RW) se-Jakarta Timur, Sabtu (14/01/2023).
“Bapak Ibu harus memberikan contoh sederhana, kalau kita berkomitmen menanam cabai, bawang di rumah, saya yakin meskipun sedikit nilainya, itu menjadi motivasi buat masyarakat,” sambungnya.
Selain itu, Untung mengingatkan kepada seluruh RW agar melakukan pencegahan terhadap benturan kepentingan yang mungkin terjadi di tahun politik ini.
“Kita sekarang juga dihadapkan pada tahun politik di 2023, kita hadapi tahun politik. Artinya mungkin terjadi benturan-benturan kepentingan didasarkan kepada keyakinan masing-masing perseorangan untuk memilih calon pemimpin atau partai yang akan dipilih,” tutur Pangdam Jaya.
“Ini untuk mencegah benturan yang ada di tingkat RW,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Untung kemudian mengingatkan warga tentang bahayanya pencucian otak dengan paham radikalisme yang beralasan berlandaskan agama Islam.
“Bapak Ibu sekalian, sekali lagi saya mohon masalah radikalisme ini bisa ditangkap, dieliminasi di tempat Bapak,” ujarnya.
Berkaitan dengan radikalisme, Pangdam Jaya lalu menyebutkan ciri-ciri dari seseorang yang hendak menyebarkan paham radikalisme.
“Saya ingin sampaikan ciri-ciri yang pertama dia selalu menggunakan narasi agama untuk mendekati Bapak Ibu sekalian,” ucapnya.
Kedua, dalam setiap ucapannya mengartikan bahwa ajaran dan kajian yang mereka terima merupakan yang paling benar, dan kemudian menjelekan pemerintah.
Oleh karena itu, Untung meminta kepada semua pihak untuk mensosialisasikan ciri-ciri dari paham radikalisme tersebut kepada masyarakat luas karena menjaga kedaulatan bangsa adalah tanggung jawab bersama.
“Ini yang harus kita cegah sama-sama, ini tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab ini berat, tapi saya minta ini disosialisasikan,” pintanya.