PARBOABOA, Pematangsiantar - Pandemi Covid-19 sudah menghantui dunia selama dua tahun belakangan ini. Meski penelitian terus dilakukan, sampai saat ini belum ada ditemukan obat untuk melawan infeksi virus ini. Obat yang digunakan untuk penanganan pasien selama ini, hanya meringankan gejala yang dialami, agar tidak terjadi komplikasi yang menyebabkan kematian pada pasien.
Selama ini ada sejumlah obat yang digunakan untuk pasien yang terinfeksi, karena dianggap dapat meringankan gejala yang dialami pasien. Namun ternyata setelah dievaluasi, obat yang dipakai tersebut tidak cukup bermanfaat dan justru menimbulkan efek samping berbahaya bagi pasien.
Menurut pembaruan informasi yang disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban, melaui cuitan di akun Twitternya ada sejumlah obat yang tidak lagi direkomendasikan untuk pengobatan pasien Covid-19 yaitu:
1. Invermectin
Invermectin adalah obat cacing yang awalnya dianggap ampuh untuk mengobati Covid-19. Di Indonesia obat ini sempat disetujui penggunaannya pada pasien, sehingga harga obat ini sempat melambung tinggi di pasaran. Namun Organisasi Kesehatan Dunia, sejak awal tidak menyetujui penggunaan invermectin pada pasien yang terpapar Covid-19.
Setelah penggunaanya, ternyata ada sejumlah efek samping yang timbul dan menyebabkan pasien harus dirawat inap, sehingga obat ini tidak lagi dianjurkan untuk digunakan pada pasien terpapar virus Covid-19.
“Tidak disetujui Badan Pengawas Obat & Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa. Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin,” tulis Prof Zubairi, dikutip Rabu (9/2).
2. Klorokuin
Klorokuin merupakan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria. Obat ini juga sempat digunakan sebagai obat Covid-19 pada pasien di sejumlah negara di dunia. Namun obat ini justru menimbulkan efek yang berbahaya bagi jantung.
"Memang sudah dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun terbukti malah berbahaya untuk jantung. Manfaat antivirusnya justru enggak ada. Jadi, klorokuin tidak boleh dipakai lagi," ungkap Prof Zubairi.
3. Oseltamivir
Kemudian Oseltamivir yang merupakan obat influenza yang juga digunakan untuk pasien Covid-19. Namun sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan keampuhannya melawan Covid-19.
"WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19. Kecuali saat Anda dites terbukti positif Influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia," imbuhnya.
4. Plasma Konvalesen
Obat selanjutnya yang digunakan tetapi tidak memberi manfaat bagi pasien Covid-19 adalah Plasma Konvalesen. Selain sama sekali tidak bermanfaat, pemberian plasma konvalesen juga mahal dan prosesnya begitu memakan waktu.
"Oleh WHO tidak direkomendasikan kecuali dalam konteks uji coba acak dengan kontrol," lanjutnya.
5. Azithromycin
Sama dengan obat yang sudah disebutkan diatas, Azithromycin juga tidak memberi manfaat apapun pada pasien Covid-19, Kecuali, ditemukan bakteri, selain virus penyebab Covid-19 pada tubuh pasien. sehingga penggunannya juga dihentikan.
"Baik skala ringan serta sedang. Kecuali ditemukan bakteri-selain virus penyebab Covid-19 dalam tubuh Anda. Kalau hanya Covid-19, maka obat ini tidak diperlukan," tandasnya.
Itu dia sejumlah obat yang tidak lagi digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19. Sebaiknya gunakan obat yang sudah dianjurkan oleh Kemenkes jika terpapar virus ini.