PARBOABOA, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa ketersedian daging sapi di Bekasi telah cukup dan dapat menyuplai ke daerah lain.
Hal itu ia ungkapkan usai meninjau peternakan sapi milik salah satu perusahaan swasta di Desa Karangmekar, Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Di semua kantong-kantong suplai sesuai dengan neraca yang kita miliki bahwa ketersediaan jelang Idul Fitri dalam kondisi aman,” kata Yasin Limpo dalam keterangannya di Bekasi, Sabtu (115/04/2023).
“Jadi antara ketersediaan dan kebutuhan bisa kita penuhi dengan baik. Dan saya pastikan ketersediaan di Bekasi, di Karawang siap untuk mensuplai ke daerah lain,” sambungnya.
Tercatat stok sapi potong yang tersedia pada perusahaan swasta tersebut mencapai 3.563 ekor, dan 2.538 ekor lainnya berada di Sukabumi.
Jumlah itu dikatakan akan terus meingkat seiring datangnya tambahan sapi dari Australia.
Yasin Limpo berharap, dengan jumlah tersebut stok daging sapi khusunya untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dapat lebih baik dari tahun lalu.
“Kita berharap khususnya di Jabodetabek ini ketersediaan daging lebih baik dari tahun lalu hingga di atas 15 persen. Nah, yang kita antisipasi saat ini adalah menjaga agar tidak terjadi kenaikan tinggi. Jadi semua yang disini harus dipersiapkan,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yasin Limpo menyebut bahwa tugas Kementan adalah menjaga ketersediaan daging agar tetap ada.
Kendati demikian, lanjutnya, Kementerian Pertanian juga membutuhkan dukungan dari stakeholder lain dalam menjalankan tugasnya itu.
“Saya selalu bicara ketersediaan karena masalah harga bukan tugas saya. Tugas saya itu ketersediaan, tapi tentu harus saling dukung dengan perdagangan dan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya, Indonesia melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menerima 18.000 ton daging kerbau dari India.
Impor daging kerbau itu diklaim sebagai alternatif dari daging sapi demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jadi ini 18 ribu ton datang untuk kepentingan puasa lebaran. Disiapkan alternatif selain sapi. Ini dari India, daging kerbau," kata Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso saat monitoring pembongkaran daging kerbau impor beku, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/04/2023).
Daging kerbau hasil impor ini rencananya akan dijual seharga Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram.
Ia juga menyampaikan bahwa daging kerbau impor ini nantinya akan dijual di pasar-pasar tradisional serta retail modern.
"Ini dijual ke konsumen Rp 85.000-90.000 per kg. Maksimal Rp 90.000, pokoknya. Selain di pasar tradisional, Nanti ada di retail modern dengan freezer. Jadi tidak bisa lebih dari itu," ungkapnya.