PARBOABOA, Deliserdang – Aksi pencurian telah terjadi di Jalan Mawar, tepatnya di depan Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (6/9).
Pencurian tersebut dilakukan dengan modus memecahkan kaca mobil Toyota Vios hitam BK 1579 IU yang saat itu sedang terparkir. Akibatnya, uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp106 juta milik Pemerintah Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang raib dibawa oleh pelaku.
Kepala Desa Medan sinembah, Jasri mengatakan bahwa ia bersama bendaharanya, yakni M Husin saat itu sedang mengambil uang BLT tersebut dan rencananya akan dibagikan kepada warga dari Bank Sumut Lubuk Pakam.
"Uang BLT itu. Rencana mau kita bagi ke masyarakat penerima BLT. Kami ngambilnya di Bank Sumut yang dekat tanah Lapang Segitiga Kecamatan Lubuk Pakam. Habis ngambil uang, kami biasanya buat laporan ke Kantor Pengelolaan Keuangan dan Aset ini. Sebentar kami masuk ke Kantor ini, saat balek ke mobil uang kami sudah raib," ucap Jasri dikutip dari Sindonews, Rabu (7/9).
Kronologi Pencurian
Berdasarkan rekaman CCTV yang ada di lokasi kantor BPKA, terlihat pelaku mengendarai tiga kendaraan yakni dua mobil dan satu sepeda motor. Mereka sudah membuntuti mobil korban dari Bank Sumut di Jalan Fakhruddin Simpang Tanah Lapang Segitiga, Kecamatan Lubuk Pakam.
Pelaku yang menaiki mobil Inova hitam tampak berhenti di depan Kantor Dinas Perizinan. Di samping itu, pelaku yang menaikan sepeda motor berhenti di depan kantor PMD dan satu mobil lagi berpura-pura masuk ke pintu gerbang kantor BPKA.
Tak berselang lama, kawanan pelaku langsung melancarkan aksinya dengan modus memecahkan kaca mobil bagian kiri belakang, dan kemudian kabur dari lokasi kejadian.
Mengetahui kejadian tersebut, Jasri langsung bergegas melaporkannya kepada pihak Polresta Deliserdang. "Petugas kita (Polresta Deliserdang) sudah melakukan olah TKP," ujar Kanit I Sat Reskrim Polresta Deliserdang, Iptu Randi kepada wartawan.
Randi kemudian menyebutkan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan dari rekaman CCTV dan keterangan para saksi yang berada di lokasi kejadian.
"Anggota masih menyelidiki kasusnya. CCTV dari berbagai sudut kita cari untuk mengetahui identitas para pelaku, begitu juga tim Inafis turun," sebut Randi.
