PARBOABOA, Riau - Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng namanya setelah mahasiswa Universitas Riau membuat pengakuan yang menghebohkan media sosial pada Kamis (4/11).
Dalam video yang beredar, mahasiswa tersebut mengaku mengambil jurusan Hubungan Internasional angkatan tahun 2018, ia menerima pelecehan dari dosen pembimbingnya di lingkungan kampus.
"Saya mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Fisip Unri angkatan 2018 yang mengalami pelecehan seksual dalam kampus," kata wanita dalam video, Kamis (4/11/2021).
Kejadian pelecehan tersebut terjadi pada rabu (27/10/2021) siang setelah korban mendatangi ruangan dosen berinisial SH untuk bimbingan proposal skirpsi. Bukannya menanyakan soal skripsi, dosen tersebut malah menanyakan mengenai kehidupan pribadi mahasiswanya itu.
"Saat bimbingan skripsi itu tiba tiba dia bilang i love you. Ini yang membuat saya terkejut," lanjutnya.
Pelecehan terjadi setelah korban permisi pulang. Saat korban pamit dan bersalaman, tangannya tiba-tiba dipegang erat.
"Setelah bimbingan proposal, saya hendak berpamitan dan menyalim, beliau menekan bahu saya dan mendekatkan tubuhnya serta kemudian memegang kepala saya dan mencium pipi kiri dan kening saya. Saya sangat ketakutan dan menundukkan kepala," ucap korban.
"Kemudian bapak tersebut langsung mendongakkan kepala saya dan ia berkata mana "bibir..mana bibir" yang membuat saya sangat terhina dan terkejut. Badan saya lemas dan saya merasa ketakutan. Setelah saya mendorong bapak tersebut, dia mengatakan "ya sudah kalau tak mau". Saya langsung buru-buru meninggalkan ruangan bapak itu dan meninggalkan kampus dengan keadaan gemetar. Saya merasa ketakutan dan merasa dilecehkan oleh SH. Saya mengalami trauma yang sangat berat akan perlakukan yang tidak pantas tersebut," imbuhnya.
Korban yang merasa dilecehkan akhirnya membuat pengaduan kepada dosen lain di kampus tersebut. Dia berharap sang dosen bisa mendampingi menghadap Ketua Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unri agar dosen pembimbingnya dapat diganti.
Namun dosen tersebut malah membela SH dan melarang korban untuk membuat pengaduan kepada Ketua Jurusan. Karena akan berdampak pada keluarga sang dekan. Namun sang mahasiswi bersikeras menemui sang ketua jurusan.
"Saat bertemu sang ketua jurusan, dosen itu malah menyalah saya. Dia bilang seharusnya saya membuat skripsi sesuai SK. Dosen itu malah mengesampingkan kasus pelecehan saya dihadapan ketua jurusan," imbuhnya
Sang mahasiswi ini pun terus mencari keadilan. Namun dia mengaku terus diteror pelaku SH dengan menggunakan nomor handphone yang baru.
"Dia menghubungi keluarga saya dan menjelaskan bahwa saya dicium sebagai kasih sayang antara orang tua dan anak. Ngaku mencium sebagai anak kok minta cium bibir. Saya dan keluarga tidak terima atas pelecehan ini," imbuhnya.
Korban kasus pelecehan yang menimpanya dapat diselesaikan dengan serius. Setelah diunggah banyak warganet yang mendukung agar kasus pelecehan seksual tersebut diungkap.
Editor: -