PARBOABOA, Jakarta - Sindrom reye atau reye syndrome merupakan masalah kesehatan anak yang jarang tapi mengancam keselamatan anak-anak. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian mendadak pada anak ini termasuk kondisi darurat yang perlu pertolongan medis segera.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, maka kita perlu kenali apa itu reye sindrome, penyebab dan sampai gejalanya.
Apa Itu Reye Syndrome?
Dilansir dari Halodoc, reye sydrome adalah kondisi serius yang jarang terjadi, yang menyebabkan pembengkakan pada daerah liver (hati) dan otak. Sindrom Reye sebagian besar terjadi pada anak-anak dan remaja setelah mengalami fase penyembuhan dari infeksi virus, yang paling sering yaitu virus flu atau cacar air.
Para ahli hingga kini masih terus mencari apa penyebab reye syndrome secara pasti. Namun banyak peneliti yang membuktikan faktor reye syndrome terkait efek obat aspirin atau salisilat pada anak.
Dikutip dari National Library of Medicine, sindrome reye kali pertama diperkenalkan ahli patologi Australia R.D.K Reye pada tahun 1963 silam.
Amerika Serikat merupakan negara pertama meningkatkan kewaspadaan sindrom reye secara nasional, setelah banyak laporan efek obat aspirin pada anak-anak pada awal tahun 1970an.
Di negara setempat, sindrom ini jamak terjadi ketika anak-anak yang baru sembuh dari infeksi diobati dengan aspirin.
Setelah ada peringatan penggunaan obat aspirin untuk anak meluas, laporan kasus sindrom reye terbukti menurun tajam. Hal serupa juga dilaporkan di Inggris dan Prancis pada tahun 1980an sampai 1990an.
Namun, untuk penggunaan apirin tidak dilarang untuk semua anak. Penderita penyakit kawasaki anak tetap perlu obat ini. Selain itu pengguna obat ini untuk anak di bawah 16 tahun perlu pengawasan atau rekomendasi dari dokter.
Untuk diketahui, faktor penyebab reye syndrome lainnya juga bisa berasal dari kelainan metabolisme bawaan, terutama metabolisme asam lemak.
Penyebab Sindrom Reye
Penyebab utama sindrom Reye masih belum diketahui, meski begitu beberapa faktor memegang peranan penting dalam perkembangan penyakit sindrom Reye. Sindrom Reye dipicu oleh penggunaan aspirin ketika mengobati penyakit infeksi virus. Virus yang sering memicu terjadinya sindrom Reye yaitu virus influenza dan cacar air.
Gejala Sindrom Reye
Tanda atau gejala sindrom Reye yang terlihat biasanya yaitu penurunan kadar gula dalam darah dan peningkatan kadar amonia dan keasaman dalam darah.
Pada waktu yang bersamaan, liver menjadi bengkak lalu terjadi penumpukan lemak. Pembengkakan juga terjadi di otak, yang dapat menyebabkan kejang atau penurunan kesadaran.
Gejala reye syndrome yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Untuk anak kurang dari 2 tahun: diare, pernapasan menjadi cepat.
2. Untuk anak yang lebih tua dan remaja: muntah terus menerus, lemah, lesu, dan penurunan kesadaran.
Seiring dengan berjalannya penyakit, gejala dan tanda dapat menjadi lebih serius, termasuk di dalamnya adalah:
1. Menjadi mudah emosi, dan lebih labil dalam hal emosi.
2. Kebingungan, disorientasi, atau muncul halusinasi.
3. Kelemahan pada anggota gerak atas maupun bawah.
4. Kejang.
5. Kelelahan.
6. Penurunan kesadaran
Setelah menyimak penjelasan apa itu sindrome reye atau reye syndrome berikut penyebabnya di atas, ada baiknya orang tia lebih waspada. Ada baiknya segera bawa anaknya ke rumah sakit jika mengalami gejala reye syndrome diatas.