Parboaboa.com – Egy Maulana Vikri menjadi pemain sepak bola Indonesia yang ditunggu aksinya di Piala AFF 2020 di Singapura. Egy merupakan pemain kelahiran Medan, Sumatera Utara, yang berhasil bermain di Eropa bersama FK Senica di Liga Slovakia.
Egy berhasil menjalani debutnya di Piala AFF 2020 saat bertanding melawan Singapura pada semifinal Leg Kedua, 25 Desember 2021 pukul 19.30 WIB.
Indonesia berhasil melangkah ke babak final setelah mengalahkan Singapura dengan skor telak 4-2, hasil ini membuat kedudukan mereka secara agregat menjadi 5-3 untuk kemenangan Indonesia.
Egy dalam pertandingan sengit melawan Singapura berhasil mencetak gol keempat Indonesia yang terjadi di babak pertambahan waktu, tepatnya pada saat pertandingan memasuki menit ke-105+2.
Gol ini menjadi debut manis Egy Maulana Vikri di ajang Piala AFF 2020, yang sebelumnya pada babak fase grup tidak dapat tampil membela Indonesia karena harus membela klubnya FK Senica dipekan terakhir Liga Slovakia.
Sosok Egy Maulana Vikri pun menjadi sorotan tersendiri bagi pencinta sepak bola Indonesia, kemampuannya dalam mengolah bola sering sekali disamakan dengan Lionel Messi, Mega Bintang peraih tujuh Ballon d’Or.
Karena kemampuannya tersebut, Pelatih Espanyol memberikan dirinya julukan “Messinya Indonesia.”
Jadi, bagaimana sebenarnya kehidupan pribadi Egy Maulana Vikri? Bagaimana karier sepak bolanya? Serta apa fakta menarik dari Egy Maulana Vikri? Pasti penasarankan.
Berikut kami berikan artikel tentang kehidupan pribadi, karier, serta fakta menarik dari Egy Maulana Vikri yang telah Parboaboa rangkum dari berbagai sumber terpercaya.
Kehidupan Pribadi Egy Maulana Vikri
Bakat Egy Maulana Vikri dalam mengolah bola ternyata tidak datang begitu saja. Keluarga ternyata berperan besar dalam hal ini.
Syarifudin, ayahnya, ternyata adalah seorang pemain sepak bola yang bermain dari tahun 1987 hingga 2003. Setelah memutuskan pensiun, beliau kemudian melatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tasbih di daerah Asam Kumbang, Medan.
Ternyata ayah dari Egy dahulu merupakan pemain dari PS Tirtanadi, sebuah tim liga lokal medan yang sudah beliau perkuat selama 16 tahun.
Ayah Egy juga sempat bergabung dengan tim Liga Utama, PSMS Medan dan PS Sarko Jambi, meski hanya bermain dalam waktu sebentar saja sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri.
Dalam sebuah wawancara yang kami lansir dari sebuah media, beliau mengakui bahwa kondisi ekonomi menjadi kendala utama saat ingin memperkuat tim yang lebih besar seperti PSMS Medan. Sebab, zaman dahulu jarak untuk pergi ke lapangan cukup jauh, sementara saat itu belum banyak saran transportasi.
Kesulitan yang dialami beliau menjadi motivasinya untuk melatih anak-anaknya di SSB Tasbih. Ia menginginkan suatu saat nani anak-anaknya memiliki kesempatan yang lebih baik dan bisa bermain di Liga Utama Indonesia.
Bukan hanya ayah Egy yang memiliki pengharuh untuk bakat yang dimiliki Messinya Indonesia tersebut. Kakak Egy, Yusrizal Muzakki, ternyata sudah lebih dahalu berkarier sebagai pemain profesional. Pada tahun 2018, ia bergabung sebagai gelandang di PS Timah Bangka Belitung.
Egy bercerita bahwa ia dan kakaknya saling menyemangati satu sama lain apabila sedang malas untuk melakukan latihan.
Jika ayah dan kakaknya banyak mengajari Egy sepak bola, ibunya lebih banyak mengajari perihal agama. Dalam sebuah wawancara singkat yang dilansir dari sebuah media, Aspiyah bercerita bahwa dulu dirinya yang mengajari Egy untuk sholat dan mengaji sebelum berangkat ke tempat latihan.
Berkat pendidikan karakter yang kuat dari ibunya, sesibuk apa pun latihan yang Egy lakukan, ia tetap melakukan ibadah sholat dan mengaji. Bahkan, salah satu alasan Egy bermain di Lechia Gdansk adalah karena tempat latihan yang dekat dengan Mesjid.
Hubungan Asmara Egy Maulana Vikri
Memiliki profesi sebagai pemain sepak bola profesional, tampaknya hal yang wajar jika dikelilingi wanita cantik. Lihat saja contoh pemain seperto Cristiano Ronaldo, David Beckham, Mauro Icardi, Diego Michels, Syamsir Alam, dan masih banyak pemain sepak bola lainnya yang sering berganti pasangan.
Hal ini sangat berbeda dengan Egy Maulana Vikri, sebab dirinya nyari tidak diketahui siapa pacar atau bagaimana hubungan asmaranya.
Sempat beredar gosip bahwa penyerang muda Timnas Indonesia ini menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita bernama Adiba Khanza.
Gosip ini pertama kali muncul karena adanya unggahan Instastory Egy Maulana Vikri dengan perempuan yang diduga Adiba, pada Juli 2018. Ditambah lagi seringnya like dan adanya postingan dengan caption mesra dari Adiba.
Sayangnya, kedua belah pihak tidak pernah memberikan klarifikasi apapun perilah hubungan asmara mereka. Baik Egy maupun Adiba lebih memilih diam dan mengalihkan pertanyaan.
Baca juga: Profil dan Biodata Egy Maulana Vikri, Pesepakbola Asal Medan Yang Bermain di Eropa
Karier Sepak Bola Egy Maulana Vikri
Memulai dari SSB Tasbih
Egy Maulana Vikri sudah bermain bola sejak masih duduk di bangku TK. Karena ketertarikan dan kecintaannya terhadap sepak bola, ayahnya yang merupakan seorang pelatih memasukkan Egy ke SSB yang dilatihnya. Tidak hanya berlatih di SSB saja, Egy dan kakaknya juga mendapatkan latihan ekstra dari ayahya.
Berkat kerja kerasnya tersebut, pada tahun 2012 Egy dipanggil sebagai perwakilan SSB Tasbih untuk memperkuat tim dari Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia Sumatera Utara. Tim gabungan tersebut akan berkompetisi dalam turnamen Grassroot, sebuah kompetisi untuk anak-anak di bawah 12 tahun.
Egy dengan sukses mengantarkan timnya menjadi juara, serta menjadi pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan raihan 10 gol.
Pada final turnamen tersebut ternyata pelatih tim junior Indonesia, Indra Sjafri, ada di antara penonton. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2017 lalu, Indra Sjafri mengaku bahwa permainan Egy sudah membuatnya tertarik sejak final Grassroot 2012.
Tidak hanya menarik perhatian Indra Sjafri, aksi Egy yang memukau itu juga menarik hati Subagja Suihan, seorang pemerhati sepak bola yang saat itu sedang berada di kota Medan.
Pindah ke Jawa dan Bergabung dengan Timnas
Subagja telah beberapa kali membina pemain-pemain sepak bola top Indonesia sejak usia muda. Salah satu pemain sepak bola yang pernah dibinanya saat masih muda dahulu adalah mantan kapten Timnas Indonesia, Firman Utina. Tida hanya membina atlet, Subagja juga sering dipercaya oleh Indra Sjafri untuk menjadi manager pembentukan tim muda.
Menginjak bangku SMP, Egy pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan. Saat itu, ia juga tergabung dalam Timnas Indonesia U-15 yang dipersiapkan untuk mengikuti Gothia Cup di Swiss.
Tahun 2016, Egy menjuarai turnamen internasional Gothia Cup. Kompetisi tersebut adalah ajang internasional pertamanya bersama Timnas Indonesia. Tidak hanya membawa Indonesia menjadi juara, ia juga mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak di ajang itu.
Bermain di Liga Indonesia
Egy Maulana Vikri bermain di kejuaraan antar klub di Indonesia pertama kali pada kompetisi Piala Soeratin tahun 2016, saat usianya masih 16 tahun. Kala itu, ia membela klub asal Brebes, Jawa Tengah, Persab dan menjadi salah satu pemain andalan.
Ketajaman Egy di lini serang Persab membuat timnya menjadi juara serta mendapatkan penghargaan individu sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak.
Bergabung dengan Lechia Gdansk
Pada 11 Maret 2018 Lechia Gdansk mengumumkan Egy Maulana Vikri sebagai pemain baru mereka. Ia juga diberikan nomor punggung 10, dalam sepak bola nomor tersebut biasanya diberikan ke pemain andalan.
Baca juga: Lionel Messi, Maradona, Pele dan Pemilik No.10 Terbaik Di Dunia Sepak Bola
Meski sudah terjadi kesepakatan di bulan Maret, usia Egy pada saat itu masih 17 tahun yang membuat dirinya belum bisa diberi kontrak senior menurut aturan sepak bola Eropa. Karena itu sambil menunggu, Egy pulang kembali ke Jakarta untuk menyelesaikan sekolah di SKO Ragunan.
Hal tersebut dilakukan atas anjuran dari pelatih, orang tua, dan juga Presiden Jokowi.
Pada 30 Juli 2018, Egy Maulana Vikri menandatangani kontrak berdurasi 3 tahun dengan Lechia Gdansk. Ia menjadi pesepak bola Indonesia pertama yang mendapat kontrak jangka panjang dari tim Eropa.
Fakta Menarik Egy Maulana Vikri
- Egy pertama kali masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) di usia 7 tahun. Ia bergabung bersama SSB lokal Medan bernama Taman Setiabudi Indah (Tasbih).
- Egy pernah dibuatkan trofi palsu oleh sang ayah. Hal itu agar Egy tidak terus menangis karena urung dinobatkan sebagai pemain terbaik di sebuah turnamen sepak bola sewaktu kecil.
- Egy bertemu Indra Sjafri pertama kali pada tahun 2012. Saat itu Egy sedang tampil di salah satu turnamen sepak bola yang berada jauh di Kota Medan.
- Egy Mengaku canggung saat pertama kali berlatih bersama dengan Evan Dimas. Pada awal Juli, Egy mendapatkan kesempatan menjalani pelatnas bersama Timnas Indonesia U-22.
- Pernah dipinjamkan Diklat Ragunan ke ASIOP Apacinti untuk tampil di Gothia Cup U-15 di Swiss pada tahun 2016. Hebatnya, Egy terpilih sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut dengan koleksi 28 gol.
- Egy bertekad membawa Timnas Indonesia U-19 tampil di Piala Dunia U-20 tahun 2019. Syaratnya, Timnas Garuda harus lolos ke semifinal Piala Asia U-18 tahun 2019.
- Meraih pengharagaan Breakthrough Player of The 2017 Toulon Tournament. Penghargaan itu diterima karena Egy memberikan pengaruh besar terhadap permainan Timnas Indonesia U-19 di turnamen tahunan tersebut. Sebelumnya, penghargaan itu pernah diraih Zinedine Zidane (1991) dan Cristiano Ronaldo (2003).
- Lionel Messi Merupakan pemain favorit Egy. Kelincahan dan kemampuan La Pulga saat mengolah bola menjadi alasan Egy mengidolakan Lionel Messi.
- Sebelum menganggumi Messi, ternyata Egy terlebih dahalu menjadi Arjen Robben sebagai Idolanya. Namun, karena Robben sering mengalami cedera, Egy pun beralih ke Lionel Messi.
- Barcelona menjadi tim Favorit Egy. Alasannya karena bermain taktis, Barcelona juga saat itu dibela Messi sang idola.