PARBOABOA, Yogyakarta – Kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah dikabarkan mengalami kebakaran, Sabtu (13/11) petang. Namun, pihak PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa yang terbakar adalah tangki produk bukan kilangnya.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya.
"Ya terjadi kebakaran tanki produk. Bukan kilang nya ya," kata Ifki, Sabtu (13/11) malam.
Kendati demikian, ia masih belum bisa merinci peristiwa kebakaran tersebut. Ia juga belum bisa memastikan sampai mana penanganan kebakaran tersebut. Pertamina memastikan warga yang tinggal di wilayah Kilang Cilacap tak terdampak kebakaran.
"Kami sedang menunggu informasi lanjut dari Cilacap. Nanti kami infokan," ujar Ifki.
Namun, beberapa melaporkan mengatakan bahwa kebakaran tersebut terjadi saat hujan deras. Sehingga muncul spekulasi bahwa kebakaran ini disebabkan oleh petir. Hal ini disampaikan salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi kilang Pertamina.
"Tadi hujan deras dan sempat agak banjir deket rumah, hujan tiba-tiba ada petir. Tetangga ketok-ketok tangki, tangki ternyata sudah kelihatan api dari luar rumah," kata Gandis Rostiani (28).
Gendhis tidak mengetahui rinci peristiwa kebakaran itu. Menurutnya api mulai terlihat sejak pukul 19.30 WIB tadi dan hingga saat ini api masih terlihat menyala dari rumahnya yang berada di Jl MT Haryono, Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah.
Sebelumnya, kebakaran yang melanda kilang Cilacap sudah pernah terjadi pada Juni lalu. Kebakaran terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pukul 19.45 WIB.
Kebakaran yang terjadi di bundwill tangki 39T-205 itu berhasil dikendalikan kurang lebih satu jam setelah kejadian atau sekitar pukul 20.40 WIB. Namun pada masa pendinginan tangki 39T-205, muncul satu titik api di pipa saluran keluar tangki 39T-203. Titik api itu kemudian baru dapat dipadamkan pada Minggu (13/6) pukul 10.50 WIB.