Sertifikat vaksinasi atas nama Presiden Joko Widodo atau
Jokowi beredar luas di Twitter. Sertifikat vaksinasi itu memuat nama data
pribadi beserta Nomor Induk Kependudukan (NIK) Presiden.
Sejumlah warganet kemudian mengaitkan bocornya data tersebut
berhubungan dengan aplikasi PeduliLindungi.
Awalnya foto sertifikat vaksinasi COCID-19 dengan tulisan Ir
Joko Widodo beredar di linimasa Twitter. Tampilannya persis sertifikat vaksin COVID-19.
Dalam sertifikat itu tertulis nama Ir Joko Widodo, lengkap
dengan NIK dan tanggal lahir, nomor ID vaksinasi, tanggal vaksinasi, jenis
vaksin yang diberikan, QR Code dan lainnya.
Sertifikat tersebut tertulis bahwa sudah melakukan vaksinasi
dosis kedua, sehingga sertifikat dikeluarkan pada tanggal 27 Januari 2021.
Netizen pun heboh dan binggung, bagaimana bisa data sepenting
ini, milik Presiden Jokowi bisa beredar luas di media sosial.
"Punten datanya bapak presiden aja bocor apalagi kita
kita sebagai rakyat biasa," kata salah seorang netizen.
"Secerobohnya aku pun, masalah sertif ginian aja palingan
dibagiin ke keluarga deket ajasih. Tapi apalah daya kalo aksesnya," tutur
netizen lainnya.
Pemerintah sudah angkat bicara soal sertifikat vaksinasi
Jokowi tersebar. Menkominfo Johnny G Plate mempersilakan hal itu ditanyakan ke
Kementerian Kesehatan. Lalu, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga sudah angkat
bicara soal solusinya.
"Jadi memang yang pertama kami sampaikan, bahwa tadi
malam kami terinfo mengenai masalah ini. Sekarang sudah dirapikan, sehingga
data para pejabat itu ditutup," ujar Budi saat konferensi pers di Polda
Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/9/2021).
Budi juga menjelaskan awal mula ada fitur mengecek sertifikat
vaksinasi menggunakan NIK. Namun, ternyata saat ini diketahui banyak NIK
pejabat yang tersebar, termasuk NIK Jokowi.
"Memang tidak nyamannya kita, bukan hanya Pak Presiden
saja, tapi juga banyak pejabat juga yang NIK-nya sudah jadi tersebar
informasinya keluar, kita menyadari itu. Nah, sekarang kita akan tutup untuk
beberapa pejabat yang sensitif, yang memang beberapa data pribadinya sudah
terbuka, akan kita tutup,” tegas Budi.