PARBOABOA - YouTube tengah menyiapkan sederet fitur baru yang akan dirilis sepanjang tahun ini.
Fitur ini mencakup monetisasi untuk kreator hingga interaksi yang makin mirip platform pesaingnya, TikTok.
Pertama, YouTube Shorts bakal meluncurkan efek video baru, opsi edit video, dan cara untuk membalas komentar dengan video. Fitur ini ditujukan untuk para kreator Shorts.
Selanjutnya, YouTube akan menyiapkan opsi baru untuk memonetisasi Shorts agar kreator bisa raup penghasilan tambahan.
Fitur baru ini mencakup label konten bermerek, Super Chat, hingga belanja langsung dari Shorts.
Dilansir dari The Verge, Senin (14/2/2022), fitur Shopping ini tidak hanya muncul di Shorts, tapi juga di YouTube.
Dalam praktiknya, fitur itu tersedia sebagai alat "Edit jadi Shorts" atau "Edit into a Shorts". Fitur ini sedang diuji baik untuk YouTube versi Android maupun iOS.
Fitur Edit into a Shorts akan membantu kreator memilih video hingga durasi 60 detik, kemudian dijadikan video pendek untuk Shorts.
Proses tersebut bisa dilakukan otomatis dari aplikasi YouTube. Selain memotong video, pengguna juga bisa menambahkan item lain seperti teks, filter atau video lainnya yang diambil dari kamera Shorts maupun dari galeri.
Selanjutnya, video pendek itu akan ditautkan ke video berdurasi panjang yang merupakan video aslinya.
Jadi, pengguna yang penasaran dengan video lengkapnya tak perlu mencari video terkait di kanal kreator secara manual.
Dengan begitu, Shorts bisa menjadi media promosi bagi kreator konten biasa mengunggah video di YouTube.
Perlu dicatat bahwa fitur "Edit jadi Shorts" hanya akan tersedia untuk mengedit video unggahan pengguna.
Sebab, fitur itu hanya akan muncul pada menu "Create" seperti saat pengguna hendak mengunggah video baru.
Jadi, pengguna tidak dapat memanfaatkan fitur itu pada video yang diunggah pengguna lainnya.
Menurut dari The Verge, Senin (1/8/2022), uji coba Edit jadi Shorts baru disebar untuk pengguna di beberapa negara. Belum diketahui wilayah mana saja yang akan kebagian fitur tersebut.
Seperti platform berbagi konten lainnya, YouTube juga fokus mengembangkan Shorts. YouTube bahkan mencoba memberikan insentif kepada kreator jika mereka mengungah Shorts.
Selain itu, YouTube juga mengonfersi video yang ada di platform-nya menjadi Shorts, asalkan video tersebut dibuat dalam bingkai vertikal dan berdurasi di bawah 60 detik.
YouTube juga turut memperkenalkan kemampuan baru yang memungkinkan para pembuat konten untuk mengonversi hingga 60 detik dari video YouTube berdurasi panjang dan mengubahnya menjadi Shorts.
Dengan alat baru ini, YouTube berharap pembuat konten akan lebih aktif untuk membantu membangun perpustakaan Shorts lebih jauh.
Selain mengkonversi dari video YouTube berdurasi panjang Anda ke Shorts, Anda masih bisa merekam video tambahan dengan kamera atau mengunggah video dari galeri Anda.
Sebagai catatan, jika Anda ingin merekam atau menambahkan video galeri, Anda harus menekan panah kembali sekali di layar pengeditan setelah Anda memilih segmen video Anda.
Para kreator mungkin termotivasi untuk menggunakan alat ini, karena YouTube juga mengungkapkan bahwa Shorts yang dibuat menggunakan konten VOD (video on demand) dimana nantinya, video di Shorts akan otomatis menautkan kembali ke video aslinya yang berdurasi panjang.
Alat ini sudah diluncurkan sekarang, para pembuat konten di YouTube bisa mencobanya menggunakan perangkat seluler iOS dan Android.
Perusahaan juga menambahkan insight baru ke YouTube Studio. Menurutnya, ini akan membantu kreator memahami bagaimana penonton berinteraksi dan membantunya mendapatkan inspirasi untuk membuat video baru.
Selanjutnya adalah kemampuan untuk kolaborasi live streaming. Fitur ini ditujukan agar kreator makin interaktif dengan lawan bicara dan membantu mereka apabila tidak ada topik lain saat live streaming.
Sementara di sisi pengguna, YouTube berencana untuk memperkenalkan fitur gifted memberships, yang sebelumnya populer di Twitch. Fitur ini sudah diuji coba, tapi belum diluncurkan secara resmi.
YouTube juga akan meluncurkan integrasi lintas platform yang memungkinkan pengguna berinteraksi di dua perangkat sekaligus, ponsel dan TV.
Nantinya YouTube TV akan didesain ulang yang diklaim lebih segar dan memungkinkan pengguna mengatur tampilan video favoritnya menjadi lebih mudah.
Kendati demikian, YouTube belum memberikan informasi terkait tanggal peluncuran fitur-fitur baru ini.