PARBOABOA, Jakarta - Mantan politisi Partai Demokrat sekaligus pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean buka suara soal cuitannya yang trending di twitter.
Ia mengaku, cuitan tersebut memang diunggah di akun resmi twitternya, @FerdinandHaean3. Namun, hal itu tidak mengacu ke kelompok atau agama tertentu.
"Bahwa cuitan saya tak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu orang tertentu dan agama tertentu," ujar Ferdinand dalam sebuah video klarifikasinya, Rabu (5/1).
Ferdinand bercerita, beberapa hari lalu dirinya tengah mengalami kondisi yang sangat terpuruk. Cuitan tersebut kemudian dibuat berdasarkan dialog imajiner antara hati dan pikirannya dalam menanggapi masalahnya.
"Ketika saya down tak perlu saya bercerita di media sosial kalau saya sedang down. Tapi saya lakukan dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. 'Hai Ferdinand kamu akan habis. Tak akan bisa menjagamu. Allahmu lemah'. Tapi hati saya bilang 'Hey tidak. Allahku kuat. Jadi jangan samakan Allahku dan Allahmu'. Kira-kira itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," jelasnya.
Ferdinand juga mengaku, dirinya menerima banyak sekali tudingan dan serangan di media sosial akibat cuitannya tersebut. Kembali ditegaskan, cuitan itu bukan untuk menyerang kelompok manapun.
"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasakan cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tak nyaman. Intinya itu dialog imajiner bukan menyerang siapapun," ucapnya.
Seperti diketahui, Ferdinand Hutahaean mendadak puncaki trending twitter, Rabu (5/1) pukul 00.20 dini hari usai membagikan sebuah cuitan yang menyinggung agama.
“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela,” tulis Ferdinand, Selasa (4/1).
Hal ini sontak mendapat berbagai macam respon dari kalangan warganet. Ada yang menentang dan ada juga yang mendukung. Tak sedikit juga warganet yang menyuruh Ferdinand untuk menghapus twit tersebut.
Tak hanya itu, cuitan ini juga memunculkan tagar #TangkapFerdinand dengan lebih dari 6000 tweets. Mantan politisi Partai Demokrat itu dianggap telah menghina dan merendahkan agama islam secara tidak langsung.