PARBOABOA – Malam itu di Santiago Bernabeu, suasana penuh antusiasme ketika Real Madrid menjamu Real Valladolid dalam lanjutan pekan kedua La Liga musim 2024/2025. Pertandingan yang awalnya tampak berjalan biasa saja, berubah menjadi momen bersejarah ketika seorang pemuda Brasil bernama Endrick mencatatkan namanya di papan skor, mencetak gol yang tidak hanya penting bagi timnya, tetapi juga menandai awal dari sebuah perjalanan besar.
Setelah babak pertama berakhir imbang tanpa gol, Real Madrid mulai menunjukkan kekuatannya. Federico Valverde membuka skor bagi Los Blancos, disusul oleh gol dari Brahim Diaz.
Namun, sorotan utama malam itu datang pada menit ke-86, ketika Carlo Ancelotti memutuskan untuk memasukkan Endrick, menggantikan Kylian Mbappé.
Bagi Endrick, ini adalah momen yang telah lama dinantikan—debut resminya bersama salah satu klub terbesar di dunia.
Tidak butuh waktu lama bagi Endrick untuk membuat dampak. Pemain muda yang baru berusia 18 tahun itu langsung menunjukkan kelasnya.
Pada menit ke-90+6, hanya beberapa menit setelah memasuki lapangan, Endrick mencetak gol ketiga bagi Real Madrid dengan tendangan kaki kanan yang akurat, memanfaatkan umpan dari Brahim Diaz.
Gol ini tidak hanya memastikan kemenangan 3-0 bagi Los Blancos, tetapi juga menandai sejarah baru di La Liga.
Gol Bersejarah untuk Sejarah Klub
Gol Endrick di laga debutnya ini menjadi sangat istimewa. Menurut catatan Opta, Endrick kini tercatat sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk Real Madrid di ajang La Liga pada abad ke-21, dengan usia 18 tahun dan 35 hari.
Sebuah pencapaian luar biasa yang menempatkannya sejajar dengan legenda-legenda muda lainnya yang pernah bersinar di Bernabeu.
Ini bukan hanya tentang mencetak gol, tetapi juga tentang bagaimana seorang pemain muda mampu menaklukkan tekanan besar di salah satu stadion paling ikonik di dunia sepak bola.
Dalam waktu singkat, Endrick telah menunjukkan bahwa ia siap untuk menjadi bagian penting dari masa depan Real Madrid.
Endrick: "Mimpi yang Menjadi Kenyataan"
Setelah pertandingan, perasaan Endrick begitu campur aduk—antara kegembiraan, kebanggaan, dan sedikit ketidakpercayaan atas apa yang baru saja ia capai.
"Saya sangat bahagia. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan," ungkapnya dengan penuh emosi kepada situs resmi klub.
"Saya pernah bermain di Bernabeu sebelumnya bersama tim nasional Brasil dan mencetak gol, tetapi ini berbeda—ini adalah Real Madrid, klub yang saya impikan sejak kecil."
Endrick tidak hanya mencetak gol, tetapi juga merasakan apa artinya bermain untuk klub dengan sejarah dan tekanan sebesar Real Madrid.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Saya hanya bisa bersyukur kepada Tuhan atas semua yang terjadi pada saya," tambahnya.
"Saya selalu berusaha bermain untuk semua orang Brasil, tetapi sekarang juga untuk orang Spanyol. Saya ingin semua orang bersatu, sehingga setiap kali ada pertandingan, mereka bisa menikmatinya."
Endrick juga tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya bermain bersama bintang-bintang dunia yang sebelumnya hanya ia lihat di layar video game.
"Bermain dengan para pemain top ini adalah sesuatu yang sangat besar bagi saya," ujarnya dengan senyum lebar.
Awal dari Perjalanan Panjang
Gol di debutnya ini hanyalah awal dari perjalanan panjang bagi Endrick di Real Madrid. Kemenangan 3-0 atas Valladolid membawa Los Blancos meraih kemenangan pertama mereka di La Liga musim ini, menempatkan mereka di posisi ketiga dengan empat poin.
Namun, lebih dari sekadar tiga poin, pertandingan ini akan selalu diingat sebagai malam ketika seorang pemuda Brasil mencatatkan sejarah di Santiago Bernabeu, dan memberi kita semua secercah harapan akan masa depan yang cerah bagi Real Madrid.
Malam itu, Endrick bukan hanya mencetak gol—ia memulai sebuah cerita baru, yang mungkin suatu hari akan menjadi legenda.
Editor: Michael