PARBOABOA, Jakarta - Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani tidak perlu mengkhawatirkan tentang elektabilitasnya yang masih rendah dibandingkan kader lain di internal partai.
Menurut survei, elektabilitas Puan memang masih tertinggal dibanding tokoh lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.
Namun, elektabilitas Puan diyakini akan meroket jika sudah ditetapkan PDIP sebagai capres atau cawapres 2024.
"Soal elektabilitas, Mbak Puan tidak usah khawatir. Elektabilitas otomatis akan melesat dengan sendirinya begitu resmi ditetapkan sebagai capres-cawapres 2024,” kata Hendri Satrio.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah tak khawatir. Dia yakin, ke depan, elektabilitas Puan Maharani akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Kata dia, saat ini Puan masih sibuk dengan kerja-kerja di DPR dan penanganan Covid-19. Selain itu, PDIP belum mendeklarasikan Puan sebagai capres atau cawapres.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyakini, PDIP akan tetap mengusung Puan Maharani untuk maju sebagai kandidat calon presiden 2024 dibanding kader lain di internal.
Karena itu, PDI Perjuangan terus berupaya menaikkan elektabilitas Putri Mahkota sampai benar-benar siap berkompetisi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Ini sudah ada bocoran dari internal PDIP. Mereka akan mengajukan Puan Maharani untuk maju sebagai kandidat calon presiden 2024. Kata mereka, menang bersama dan nyungsep juga bersama. Kalaupun nyungsep atau kalah itu sudah resiko karena mendorong figur yang elektabilitasnya rendah,” kata Ujang Komarudin saat dihubungi, Rabu (27/10).
Ujang meyakini rencana PDIP yang tetap mendorong Puan untuk maju menjadi calon presiden (capres) dibandingkan mempertimbangkan kader lain di internal karena ada beberapa faktor.
Pertama, Puan sebagai putri mahkota dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kedua, Puan sebagai tokoh sentral PDIP sehingga sangat layak diajukan sebagai salah satu kandidat calon presiden 2024.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini menambahkan, PDI Perjuangan akan menempuh berbagai macam cara untuk bisa mengerek elektabilitas Puan Maharani.
Usaha itu termasuk mensosialisasikan Puan lewat baliho Kepak Sayap Kebhinekaan beberapa waktu lalu, blusukan, bagi-bagi sembako ke masyarakat, sampai beberapa bulan terakhir selalu mengikuti kunjungan kerja Jokowi ke sejumlah daerah.
Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini meyakini, jabatan Puan Maharani sebagai Ketua DPR bisa mendongkrak elektabilitasnya.
Syaratnya, Ketua DPP PDIP tersebut bisa membuat kebijakan-kebijakan yang prorakyat. Artinya, buat rakyat senang dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada mereka.
"Butuh usaha keras dan mencari momentum agar Puan bisa disenangi publik," ujar dia.