PARBOABOA, Medan - Gerakan Peternak Babi Indonesia (GPBI) menyayangkan tindakan peternak yang membuang bangkai babi terpapar virus H1N1 di aliran Sungai Bederah, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Jumat (2/12/2022).
Diketahui, wabah flu babi kian merebak di kota Medan dan menyebabkan ribuan ternak hewan berkaki empat itu mati mendadak.
Ketua GPBI Heri Ginting mengatakan bahwa dirinya mendapat laporan mengenai bangkai yang ditemukan di aliran sungai Bederah. Menurutnya, kondisi tersebut terjadi akibat tidak ada kebijakan pemerintah terhadap peternak babi yang ternaknya mati akibat Virus H1N1.
“Sangat disayangkan, namun seharusnya pemerintah membuat kebijakan seperti pemerintah yang ada di Bali, yaitu dengan cara babi yang sudah terpapar dan mau mati dibeli untuk di kubur massa,” kata Heri.
Jika dibiarkan terus menerus, kata Heri, dikhawatirkan penyebaran Virus H1N1 akan semakin meluas.
“Ini pun dapat menyebabkan penyebaran virus semakin meluas,” ucapnya.
Terkait hal itu, Heri berharap agar pemerintah tanggap dengan kasus ini dengan menyediakan alat dan lahan untuk menguburkan bangkai babi tersebut.
“Semoga pemerintah tanggap dalam menanggapi permasalahan ini, kalau bisa disediakan alat dan lahan untuk menguburkan babi yang mati terpapar, agar tidak dibuang ke sungai lagi,” pungkasnya.