PARBOABOA, Jakarta - Selama masa pandemi COVID-19 kita pasti tidak bisa mencium bau apa pun sekalipun itu menyengat. Peneliti Officer for National Statistics (ONS) mengatakan bahwa gejala paling umum pada Covid-19 adalah Anosmia.
Anosmia sendiri bukanlah masalah kesehatan yang berbahaya, tetapi bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang. Apa, sih, anosmia itu? Apa saja penyebab dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk, kita simak penjelasan di bawah ini.
Apa itu Anosmia?
Anosmia merupakan ketidakmampuan sebagian atau seluruh indra penciuman yang bersifat sementara atau permanen tergantung dengan penyebabnya.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh iritasi lapisan hidung hingga gangguan otak atau saraf. Oleh karena itu, anosmia mempunyakin kemungkinan menyebabkan penurunan berat badan, malnutrisi, bahkan depresi.
Penyebab Anosmia
Anosmia sering kali disebabkan oleh penyumbatan atau pembekakan pada hidung, Sehingga bau yang tercium tidak sampai ke bagian atas hiding. Karena terjadi gangguan pada sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak. Dalam kasus yang jarang, anosmia juga dapat diturunkan secara genetik.
Lantas, apa penyebab anosmia?
Hal Pertama, anosmia bisa terjadi karena iritasi pada selaput lendir yang dihasilkan oleh hidung. Ini bisa terjadi akibat:
1. Infeksi sinus
2. Influenza
3. Merokok
4. Rinitis (alergi dan nonalergi)
5. COVID-19
Penyebab kedua adalah penyumbatan saluran hidung. Hilangnya kemampuan dalam mencium bau juga dapat disebabkan oleh terjadinya penyumbatan oleh sesuatu yang mengalangi aliran udara ke hidung. Hal ini meliputi:
1. Tumor
2. Polip hidung
3. Kelainan bentuk tulang di dalam hidung atau septum hidung
Selain itu, kerusakan otak atau saraf juga bisa menyebabkan anosmia. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab kerusakan saraf pada indra penciuman, yaitu:
1. Usia tua
2. Penyakit Alzheimer
3. Tumor otak
4. Penyakit Huntington
5. Masalah hormonal
6. Tiroid yang kurang aktif
5. Obat-obatan (termasuk beberapa antibiotik dan obat tekanan darah tinggi)
6. Multiple sclerosis
7. Penyakit Parkinson
8. Skizofrenia
9. Epilepsi
10. Diabetes
11. Paparan bahan kimia
12. Cedera otak atau kepala
13. Operasi otak
Malnutrisi dan defisiensi vitamin
14. Terapi radiasi
15. Alkoholisme jangka panjang
16. Stroke
Cara Mengobati Anosmia
Pengobatan anosmia tergantung pada penyebabnya.
Jika hilangnya penciuman terjadi akibat flu, alergi, atau infeksi sinus, biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Kita harus berkonsultasi dengan dokter jika anosmia tidak kunjung sembuh setelah gejala flu atau alergi mereda.
Perawatan yang dapat membantu mengatasi anosmia yang disebabkan oleh iritasi hidung meliputi:
1. Dekongestan
2. Antihistamin
3. Semprotan hidung steroid
4. Antibiotik, untuk infeksi bakteri
5. Mengurangi paparan iritasi hidung dan alergen
6. Berhenti merokok
Kehilangan indra penciuman yang disebabkan oleh penyumbatan hidung bisa diobati dengan membuang apa pun yang menghalangi saluran hidung kita.
Pengangkatan ini mungkin melibatkan prosedur untuk menghilangkan polip hidung, meluruskan septup hidung, atau membersihkan sinus. Diketahui, bahwa orang tua lebih rentan kehilangan indra penciuman secara permanen.
Saat ini tidak ada pengobatan yang tersedia untuk penderita anosmia kongenital. Orang yang kehilangan sebagian indra penciumannya bisa menambahkan zat penyedap pekat ke makanan untuk meningkatkan kenikmatannya.
Itulah penjelasan apa itu anosmia, penyebab dan cara mengobatinya, semoga dapat bermanfaat!