PARBOABOA, Jakarta - Sebanyak 10 orang warga Hammanskraal, Gauteng, Afrika Selatan, dilaporkan meninggal dunia setelah terkonfirmasi terkena kolera.
Berdasarkan laporan otoritas kesehatan setempat yang dilansir dari AFP, sebelumny ada 95 orang yang menunjukan gejala diare, kram perut, dan muntah dibawa ke rumah sakit setempat sejak Senin (15/05/2023) lalu. Dari hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan spesimen feses setidaknya ada 19 pasien yang dinyatakan positif kolera.
Di antara kasus tersebut, 10 orang warga tewas, di mana salah satunya merupakan seorang anak berusia tiga tahun.
Untuk menanggulangi wabah ini, Kepala Departemen Kesehatan provinsi, Nomantu Nkomo-Ralehoko mengimbau warga agar menerapkan pola hidup bersih dengan menghindari makanan, air, dan permukaan yang diketahui atau diduga terkontaminasi, serta mencuci tangan dengan sabun sebelum menangani makanan atau setelah menggunakan kamar mandi.
Sepanjang tahun 2023 ini, Afrika Selatan sudah dua kali melaporkan adanya konfirmasi kolera di wilayah mereka. Pada Februari lalu dua kasus yang sama juga telah dilaporkan.
Untuk diketahui, kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Penyebaran bakteri biasanya terjadi melalui air yang terkontaminasi. Kolera dapat menyebabkan diare parah dan dehidrasi.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit ini dapat berakibat fatal dalam waktu singkat, bahkan pada individu yang sebelumnya sehat.