PARBOABOA, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat khususnya di sektor pelayaran untuk waspada akan potensi gelombang tinggi hingga 6 meter di wilayah Laut Natuna Utara.
“Gelombang di kisaran lebih dari enam meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/02/2023).
BMKG menyebut, gelombang tinggi itu terbentuk akibat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang memicu peluang peningkatan tinggi gelombang laut.
Sementara itu, selain Laut Natuna Utara, BMKG mengungkapkan jika kecepatan angin tertinggi yang menyebabkan gelombang tinggi mulai dari 4-6 meter juga berpotensi terjadi di wilayah Selat Sunda, perairan Selatan Banten-Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Barat, Laut Arafuru, dan perairan Kepulauan Babar-Tanimbar.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Sunda, perairan Selatan Banten-Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Barat, Laut Arafuru, dan perairan Kepulauan Babar-Tanimbar,” jelas Eko Prasetyo.
Eko menambahkan, gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia itu berpotensi terjadi pada 27-28 Februari 2023.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada warga yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area pesisir yang berpeluang gelombang tinggi untuk selalu waspada dan tetap berhati-hati.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbaunya.