PARBOABOA, Jakarta - Sejumlah negara di Asia seperti Filipina, Taiwan dan China tengah dihantam Topan Gaemi atau Badai Gaemi.
Di Filipina, terjangan Topan Gaemi yang diperparah dengan hujan monsun itu membuat sejumlah sungai di Kota Manila meluap hingga ke jalanan dan membuat kota itu tertutup banjir, Rabu (24/7/2024).
Angin topan dengan kecepatan 190 kilometer per jam itu juga mengakibatkan tanah longsor di Batangas, bagian selatan ibu kota Filipina.
Berdasarkan laporan polisi setempat, sebanyak 22 orang dilaporkan tewas akibat bencana tersebut.
Topan Gaemi atau yang dikenal masyarakat Filipina dengan nama Badai Carina itu juga menutup aktivitas bank sentral dan pasar keuangan, sekolah serta perkantoran di negara itu.
Setelah menghantam Filipina, Topan Gaemi juga menghantam Taiwan utara pada Kamis (25/7/2024) dini hari.
Melansir AFP, Badan Cuaca Pusat Taiwan menyebut Topan Gaemi yang membawa angin dan hujan menghantam negara itu dengan kecepatan 240 kilometer per jam.
Taiwan lantas menyerukan masyarakatnya, terutama di pulau-pulau terpencil untuk waspada akan hantaman Topan Gaemi ini.
Pemerintah Taiwan juga menempatkan 29.000 personel militer dalam keadaan siaga untuk upaya antisipasi dan pemulihan.
Gaemi merupakan topan pertama yang melanda Taiwan tahun ini. Meski pertama kalinya di 2024, Gaemi diperkirakan menjadi topan terkuat dibanding topan-topan lain yang menghantam Taiwan.
Akibat Topan Gaemi ini, lebih dari 200 orang terluka dan 2 orang tewas serta 290 ribu rumah terimbas pemadaman listrik.
Pihak berwajib di Taiwan juga mengevakuasi lebih dari 8 ribu orang di seluruh Taiwan, khususnya di daerah pegunungan yang memiliki risiko longsor tinggi.
Tak hanya itu, cuaca buruk yang terjadi karena Topan Gaemi ini juga memaksa pemerintah Taiwan membatalkan beberapa latihan perang tahunan.
Termasuk menangguhkan layanan kereta api, feri penyeberangan dan ratusan penerbangan internasional serta domestik.
Bahkan di Taiwan, sebuah kapal kargo berbendera Tanzania karam di lepas pantai di selatan Kaohsiung karena cuaca buruk akibat Topan Gaemi.
Sembilan awak kapal yang berasal dari Myanmar masih dilaporkan hilang dan dalam pencarian.
Selain di Filipina dan Taiwan, Topan Gaemi juga telah menghantam provinsi Fujian dan Zhejiang di China tenggara, Jumat (26/7/2024).
Melansir kantor berita resmi China, Xinhua, lebih dari 150.000 orang di Fujian telah dievakuasi menjelang badai.
Pemerintah juga menutup sementara tempat usaha dan sekolah demi menghindari amukan badai Gaemi di wilayah tersebut.
Gaemi juga menjadi badai terkuat yang melanda Fujian dalam delapan tahun terakhir. Hembusan anginnya mencapai 227 kilometer per jam.
Akibat amukan Gaemi, jalanan tergenang air, aliran listrik terputus, menewaskan 3 warga dan membuat ratusan warga lainnya luka-luka.
Badai Gaemi ini membatalkan sebagian besar penerbangan di bandara Fuzhou dan Quanzhou di Fujian.
Sementara di Zhejiang, pemerintah setempat menangguhkan rute jalur air hingga tiga hari dan membatalkan penerbangan di bandara Wenzhou daerah itu.
Mengenal Topan Gaemi
Dikutip dari Wikipedia, Topan Gaemi adalah siklon tropis aktif yang berdampak di sejumlah wilayah di Tiongkok Timur, Taiwan dan Filipina.
Nama Gaemi berasal dari Bahasa Korea yang berarti semut. Gaemi menjadi badai ketiga yang diberi nama dan topan kedua pada musim 2024.
Gaemi terbentuk karena suhu permukaan laut yang sangat hangat dengan geseran angin vertikal yang rendah.
Gaemi masuk dalam topan kategori-4 atau yang paling kuat dibanding badai topan lain.
Di Filipina, badai ini disebut masyarakat setempat sebagai Badai Super Carina.