PARBOABOA, Jakarta – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah mengumumkan hasil laporan investigasi dalam Tragedi Kanjuruhan. Salah satu temuan TGIPF adalah adanya proses penghapusan rekaman CCTV yang berada di area lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Temuan ini terungkap dalam laporan TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/10/2022) lalu.
Rekaman CCTV tersebut penting karena berdampak pada kinerja TGIPF yang kesulitan untuk merangkai peristiwa utuh kejadian di lokasi terkait.
Rekaman CCTV di lobi itu sempat merekam rangkaian kendaraan Baracuda milik polisi yang melakukan evakuasi Tim Persebaya dari Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/2022) malam tersebut.
“Pergerakan awal rangkaian Baracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir. Tetapi, rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit. Selanjutnya, rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik. Kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” demikian isi dokumen temuan TGIPF dikutip, Senin (17/10/2022).
Menurut TGIPF hilangnya rekaman CCTV dalam kurun waktu tersebut telah menghambat tugas investigasi yang dilakukan pihaknya.
“Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dan sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri,” lanjut isi dokumen TGIPF.
Secara terpisah, anggota TGIPF Akmal Marhali membenarkan bahwa penggalan dokumen itu merupakan salah satu temuan TGIPF. Akmal juga mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk meminta rekaman terpotong itu kepada pihak Polda Jawa Timur.
“Sudah diminta ke pihak kepolisian untuk diserahkan yang tidak terhapus, sudah ada komitmen juga (dari kepolisian) untuk menyerahkan ke kami,” ujar Akmal.