PARBOABOA - Bagi umat muslim, menjaga kebersihan tubuh adalah bagian penting dari sebuah ibadah.
Hal ini telah diajarkan sejak dahulu dan telah tertuang dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang memberikan petunjuk tentang membersihkan diri dari najis dan mengembalikan kesucian tubuh.
Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila kamu datang haid hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat," (HR Bukhari).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan diri adalah dengan cara mandi wajib. Istilah mandi ini juga dikenal dengan sebutan ghusl janabah (غسل الجنابة) atau mandi janabah.
Tujuan mandi janabah adalah untuk mensucikan diri dan kembali melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran Islam.
Mandi wajib kerap kali dilakukan oleh kaum wanita, karena setiap bulannya mereka mengalami siklus menstruasi.
Dalam Al-Quran, anjuran mengenai seorang muslimah perlu bersuci sebelum melakukan salat setelah haid telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 222,
وَيَسْأَلÙونَكَ عَن٠الْمَØÙيض٠ۖ Ù‚Ùلْ Ù‡ÙÙˆÙŽ أَذًى ÙَاعْتَزÙÙ„Ùوا النّÙسَاءَ ÙÙÙŠ الْمَØÙيض٠ۖ وَلَا تَقْرَبÙوهÙنَّ Øَتَّىٰ يَطْهÙرْنَ Û– ÙÙŽØ¥Ùذَا تَطَهَّرْنَ ÙَأْتÙوهÙنَّ Ù…Ùنْ Øَيْث٠أَمَرَكÙم٠اللَّه٠ۚ Ø¥Ùنَّ اللَّهَ ÙŠÙØÙبّ٠التَّوَّابÙينَ ÙˆÙŽÙŠÙØÙبّ٠الْمÙتَطَهّÙرÙينَ
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran," Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri,"
Perlu diingat untuk melakukan mandi wajib ada sejumlah tata cara yang harus diperhatikan.
Untuk mengetahui tata cara mandi wajib setelah haid, pada artikel ini Parboaboa akan memberikan informasinya secara lengkap.
Apa Itu Mandi Wajib?
Sebagai umat muslim wajib untuk mengetahui tata cara mandi wajib setelah haid menurut Islam.
Dalam bahasa Arab, mandi disebut Al-Ghuslu, yang artinya mengalirkan air ke seluruh bagian tubuh dengan cara tertentu untuk membersihkan hadast besar.
Mandi wajib merupakan suatu cara untuk membersihkan dan menyucikan diri dari najis mutawasitah atau kotoran yang menempel pada tubuh. Terutama kotoran haid atau selepas berhubungan.
Hukum Mandi Wajib Setelah Haid
Dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menunjukkan perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menjalankan mandi wajib, seperti:
Surat An-Nisa Ayat 43
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا لَا تَقْرَبÙوا الصَّلَاةَ وَأَنْتÙمْ سÙكَارَىٰ Øَتَّىٰ تَعْلَمÙوا مَا تَقÙولÙونَ وَلَا جÙÙ†Ùبًا Ø¥Ùلَّا عَابÙرÙÙŠ سَبÙيل٠Øَتَّىٰ تَغْتَسÙÙ„Ùوا Ûš ÙˆÙŽØ¥Ùنْ ÙƒÙنْتÙمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَÙَر٠أَوْ جَاءَ Ø£ÙŽØَدٌ Ù…ÙنْكÙمْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْغَائÙط٠أَوْ لَامَسْتÙم٠النّÙسَاءَ Ùَلَمْ تَجÙدÙوا مَاءً ÙَتَيَمَّمÙوا صَعÙيدًا طَيّÙبًا ÙَامْسَØÙوا بÙÙˆÙجÙوهÙÙƒÙمْ وَأَيْدÙيكÙمْ Û— Ø¥Ùنَّ اللَّهَ كَانَ عَÙÙوًّا غَÙÙورًا
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat dalam keadaan mabuk, sehingga kamu dapat memahami apa yang kamu ucapkan, dan hindarilah mendekati masjid dalam keadaan junub, kecuali sekadar melewati saja, hingga kamu mandi.
Jika kamu sedang sakit, dalam perjalanan, setelah buang air, atau setelah menyentuh perempuan, dan kamu tidak mendapatkan air, maka tayammumlah dengan tanah yang bersih; usaplah wajah dan tanganmu dengannya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Surat Al-Maidah Ayat 6
يٰٓاَيّÙهَا الَّذÙيْنَ اٰمَنÙوْٓا اÙذَا Ù‚ÙمْتÙمْ اÙÙ„ÙŽÙ‰ الصَّلٰوة٠ÙَاغْسÙÙ„Ùوْا ÙˆÙجÙوْهَكÙمْ وَاَيْدÙÙŠÙŽÙƒÙمْ اÙÙ„ÙŽÙ‰ الْمَرَاÙÙق٠وَامْسَØÙوْا بÙرÙØ¡ÙوْسÙÙƒÙمْ وَاَرْجÙÙ„ÙŽÙƒÙمْ اÙÙ„ÙŽÙ‰ الْكَعْبَيْنÙÛ— وَاÙنْ ÙƒÙنْتÙمْ جÙÙ†Ùبًا ÙَاطَّهَّرÙوْاۗ وَاÙنْ ÙƒÙنْتÙمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَÙَر٠اَوْ جَاۤءَ اَØَدٌ مّÙنْكÙمْ مّÙÙ†ÙŽ الْغَاۤىٕÙط٠اَوْ لٰمَسْتÙم٠النّÙسَاۤءَ Ùَلَمْ تَجÙدÙوْا مَاۤءً ÙَتَيَمَّمÙوْا صَعÙيْدًا طَيّÙبًا ÙَامْسَØÙوْا بÙÙˆÙجÙوْهÙÙƒÙمْ وَاَيْدÙيْكÙمْ مّÙنْه٠ۗمَا ÙŠÙرÙيْد٠اللّٰه٠لÙيَجْعَلَ عَلَيْكÙمْ مّÙنْ Øَرَج٠وَّلٰكÙنْ يّÙرÙيْد٠لÙÙŠÙطَهّÙرَكÙمْ ÙˆÙŽÙ„ÙÙŠÙتÙمَّ Ù†Ùعْمَتَهٗ عَلَيْكÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَشْكÙرÙوْنَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, ketika hendak melaksanakan salat, bersihkan wajah dan tanganmu hingga siku, usapkan kepalamu, dan basuh kedua kaki hingga mata kaki. Jika kamu berada dalam keadaan junub, mandilah.
Jika sedang sakit, dalam perjalanan, setelah buang air, atau setelah menyentuh perempuan, dan kamu tidak memiliki air, bertayamumlah dengan menggunakan tanah yang bersih; usaplah wajah dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak ingin memberikan kesulitan kepadamu, tetapi Dia menginginkan untuk membersihkan dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Sebelum melakukan mandi wajib setelah haid, terlebih dahulu harus membaca niat.
Ini adalah hal yang membedakan mandi wajib dari mandi biasa.
Niat ini bisa dibaca dalam hati atau diucapkan. Berikut adalah niat mandi wajib setelah haid
نَوَيْت٠الْغÙسْلَ Ù„ÙرَÙْع٠Øَدَث٠الْØَيْض٠Ùلله٠تَعَالَى
“Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta’ala.”
Artinya: "Niatku mandi wajib untuk mengangkat hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Dikutip dari Buku Pintar Thaharah (Bersuci) karya Ahmad Reza (2015), terdapat sejumlah tata cara mandi wajib setelah haid yang benar.
Adapun niat dan tata cara mandi wajib setelah haid dan berhubungan sesuai ajaran Rasulullah SAW, adalah sebagai berikut:
1. Membaca Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid dan Berhubungan
“Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal nifaasi fardhal lillahi ta'ala.”
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta'ala."
2. Bersihkan Telapak Tangan
Mulailah dengan membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebersihan tangan sebelum melanjutkan proses mandi wajib.
3. Bersihkan Kotoran di Sekitar Kemaluan
Tata cara mandi wajib setelah haid yang disarankan yaitu gunakan tangan kiri untuk membersihkan kotoran yang menempel di sekitar kemaluan.
Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kebersihan yang optimal.
4. Cuci Tangan dengan Sabun
Setelah membersihkan kemaluan, lanjutkan dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Pastikan tangan bersih dari kotoran atau sisa-sisa sebelum melanjutkan tahap selanjutnya.
5. Berwudhu dengan Sempurna
Melakukan wudhu dengan sempurna seperti ketika akan melaksanakan shalat. Proses ini dimulai dengan membasuh tangan, wajah, lengan, menyeka kepala, dan membilas kaki. Pastikan setiap bagian yang dibasuh terkena air dengan baik.
6. Membasuh Kepala
Setelah berwudhu, memasukkan tangan ke dalam air dan sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan hingga menyentuh kulit kepala. Guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali untuk memastikan kebersihan. Pastikan bahwa air mencapai pangkal rambut dengan baik.
7. Membersihkan Seluruh Bagian Tubuh yang Terlihat
Rasulullah SAW memberikan tata cara mandi wajib setelah haid, mandi dapat dilakukan dengan menuangkan tiga genggam air ke arah kepala dan meratakannya ke seluruh tubuh.
Dengan cara ini, seseorang bisa menyucikan dirinya (Hadis Riwayat Muslim).
Mandi wajib mencakup mencuci seluruh bagian tubuh, termasuk kulit dan rambut, dengan meratakan air pada rambut hingga pangkalnya.
Proses ini juga melibatkan membersihkan setiap bagian tubuh, termasuk rambut, bulu di seluruh tubuh, telinga, dan area kemaluan di bagian belakang dan depan.
8. Rambut Tidak Terikat
Saat mandi wajib, rambut harus berada dalam kondisi terurai atau tidak terikat.
Hal ini dilakukan untuk mensucikan seluruh tubuh, karena jika terikat, ada kemungkinan tidak semua bagian akan dibasuh atau terkena air.
Hal yang perlu diketahui terutama bagi wanita yang sedang haid, untuk mencukur bulu kemaluan. Praktik ini dianjurkan dalam ajaran Islam untuk meningkatkan kebersihan.
Meskipun mencukur bulu dan rambut sangat disarankan dalam Islam, namun mencukur bulu alis memiliki hukum tersendiri yang perlu diperhatikan, terutama oleh kaum wanita.
9. Menggunakan Pewangi Setelah Haid
Rasulullah bersabda:
"Ambillah sedikit kasturi kemudian bersihkan dengannya". Anjuran tersebut bersifat sunnah. Bagi wanita, dapat menggunakan berbagai jenis wewangian atau ekstrak bunga setelah masa haid.
Pada zaman Rasulullah, disarankan menggunakan bunga kasturi, tetapi pada era sekarang, tersedia banyak pilihan sari bunga dan produk lain yang dapat membersihkan dan memberikan aroma segar setelah masa haid.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mandi Wajib Setelah Haid
1. Membaca Niat yang Jelas
Sebelum memulai mandi wajib, sebaiknya seseorang menyempurnakan dengan membaca niat dan tata cara mandi wajib setelah haid dan berhubungan.
Niat ini harus tulus dan jelas, yaitu untuk membersihkan diri dari hadas besar atau junub setelah berakhirnya masa haid.
2. Memahami Batasan Waktu
Mandi wajib setelah haid harus dilakukan setelah masa haid berakhir. Penting untuk memahami batasan waktu yang diperbolehkan, sehingga mandi dilakukan sesegera mungkin setelah masa haid selesai.
3. Membersihkan Tubuh secara Keseluruhan
Mandi wajib mencakup pembersihan seluruh tubuh. Pastikan air menyentuh setiap bagian tubuh dan rambut. Hal ini termasuk membersihkan mulut dan hidung.
4. Menggunakan Sabun atau Pembersih Tubuh
Agar mandi wajib lebih efektif, disarankan untuk menggunakan sabun atau pembersih tubuh. Ini membantu menghilangkan kotoran dan meningkatkan kebersihan.
5. Mengikuti Urutan yang Benar
Sesuai dengan tuntunan agama, terdapat tata cara mandi wajib setelah haid. Biasanya dimulai dengan mencuci tangan, diikuti wajah, kepala, dan seluruh tubuh.
6. Memastikan Air Menyentuh Kulit
Selama mandi, pastikan bahwa air menyentuh kulit tubuh secara langsung. Ini penting untuk memastikan bahwa seluruh tubuh telah terkena air bersuci.
7. Menjaga Kebersihan Alat Mandi
Hal lain dalam tata cara mandi wajib setelah haid adalah memperhatikan kebersihan alat-alat mandi yang digunakan. Ini termasuk handuk, sabun, dan wadah air.
Kebersihan alat mandi juga merupakan bagian dari praktik kebersihan Islam.
8. Tidak Menggunakan Penutup Kepala
Ketika sedang mandi wajib, pastikan tidak menutup kepala menggunakan apa pun. Wajib membasuh dan membersihkan kepala hingga seluruh badan suci kembali.
Demikianlah informasi seputar tata cara mandi wajib setelah haid yang melibatkan beberapa langkah, seperti membaca niat, membersihkan tubuh secara menyeluruh, dan memastikan air menyentuh setiap bagian.
Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang kebersihan dan kesucian sebagai bagian dari iman. Semoga bermanfaat!
Editor: Ratni Dewi Sawitri